Mohon tunggu...
Yung Mau Lin
Yung Mau Lin Mohon Tunggu... -

Seorang ayah dengan dua orang putra. Saya ingin belajar menulis di Kompasiana Sehat ini dengan harapan : 1. Dapat menyalurkan buah pikiran saya kepada pembaca Kompasiana, 2. Menambah wawasan saya dalam hal tulis menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gelang Identitas Penumpang Pesawat

1 Januari 2015   02:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:04 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencermati kecelakaan pesawat terbang yang kerap terjadi membuat gundah setiap orang terutama keluarga korban. Sering kali kecelakaan itu mengakibatkan hilangnya identitas korban meninggal. Ini terjadi  jika pesawat yang mengalami kecelakaan meledak, terbakar atau kecebur di laut seperti yang dialami oleh pesawat Air Asia yang terjadi tanggal 28 Desember 2014. Korban yang dievakuasi akan segera diketahui identitasnya jika jenazah kondisinya ralatif utuh dan ada tanda pengenal yang melekat pada tubuh korban, misalnya KTP , kartu nama, kalung atau gelang yang berukir nama. Jika tidak ada identitas yang melekat pada jenazah terpaksa harus dicocokkan melalui cross check data post mortem dan ante mortem  seperti yang kita kenal selama ini. Cara seperti ini walaupun akurat tentunya butuh waktu dan birokrasi yang lebih rumit. Karena data ante mortem pun haruslah dari pihak yang mempunyai hubungan darah secara vertikal yaitu orang tua dengan anaknya atau sebaliknya. Persoalan akan menjadi jauh lebih rumit jika korban tidak mempunyai keturunan atau saudara sedarah.

Mungkin salah satu alternatif untuk memudahkan identifikasi jenazah adalah setiap calon penumpang  pesawat mendapat semacam gelang identitas dari pihak operator. Bahan gelang  harus tahan api dan air, misalnya stainless steel. Gelang itu mengandung identitas penumpang berupa nama penumpang ,warga negara , nama perusahaan penerbangan dan data lain yang dapat mempercepat mengidentifikasi status penumpang. Setiap penumpang wajib mengenakan gelang ini saat dalam pesawat. Jika terjadi kecelakaan mudah-mudahan kesulitan mengidentifikasi penumpang dapat dieliminir.

Tidak ada seorang pun mengharapkan kecelakaan saat menumpang kendaraan apapun, tetapi bak kata pepatah untung tidak dapat diraih, malang tidak dapat ditolak. Jadi alternatif ini hanyalah sebuah cara mengantisipasi hal yang paling buruk terjadi.

Semoga tulisan ini mendapat masukan dan penyempurnaan dari teman-teman kompasiana. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun