Mohon tunggu...
Frans Yunet
Frans Yunet Mohon Tunggu... Professional di bidang nya -

menjalani hidup ini dengan apa adanya dan dengan penuh kesyukuran...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Semoga Anda Selamat Sampai Tujuan!

19 Februari 2012   14:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:27 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari terakhir ini, selain dikabarkan berita tentang pro/kontra ormas anarkis, sidang lanjutan korupsi wisma atlet, juga diberitakan mengenai kecelakan transportasi, baik itu tabrakan ataupun kecelakaan tunggal, dan kecelekaan tersebut mengakibatkan korban jiwa. Ternyata setelah kecelakaan “Tugu Tani”, masih disusul dengan beberapa kecelakaan lain, seakan-akan keselamatan perjalanan menjadi bukan prioritas, lepas dari kondisi pengemudi yang sedang “sakau”, kondisi kendaraan, kondisi jalan ataupun cuaca.

Setelah kecelakaan “Tugu Tani” di Jakarta Pusat pada tanggal 22 Januari 2012 yang mengakibatkan 9 orang tewas, pada tanggal 10 Feb 2012, saat kondisi sudah petang di Bogor juga terjadi kecelakaan, tepatnya di seberang Pasar Cisarua, Jl. Cisarua Bogor yaitu sebuah PO Bus Karunia Bhakti yang menyeruduk sejumlah kendaraan dan warga yang mengakibatkan 14 orang tewas dan 44 lain nya luka-luka, setelah itu ada lagi di Majalengka yang menyebabkan 3 orang tewas diantaranya adalah pengendara sepeda motor dan kusir delman, Minggu ini 19 Feb 2012 terjadi kecelakaan kereta api Babaranjang di Muara Enim Palembang yang mengakibatkan sedikitnya 4 orang tewas, diataranya adalah masinis kereta yang terjepit di loko yang terbakar.

Miris sekali memang membaca dan mendengar beritanya, kalo bicara mati tentu ada pihak yang lebih berhak atas hidup dan mati manusia, tapi ada satu sisi selain yang berhak atas hidup/mati manusia. Manusia sendiri kadang-kadang tidak terlalu peduli dengan keselamatan manusia yang lain, dalam konteks ini adalah orang yang mempunyai hak “mengendari” kendaraan dan memberikan rasa aman kepada penumpang, bahkan orang lain yang tidak menumpang juga punya hak di amankan dan diselamatkan dari kejadian kecelakaan tersebut. Selain itu operator dan regulator yang sering “berdamai” atas nama keuntungan dan kelangsungan bisnis transportasi belum ada tindakan yang kongkrit untuk memperbaiki kualitas pelayanan dan pengawasan terhadap layanan transportasi.

Tidak ada manusia yang minta untuk celaka dan tidak selamat, tapi pada saat itu terjadi manusia hanya pasrah tak berdaya. Regulasiataupun ketentuan mengenai keselamatan mesti ditegakkan kembali oleh sang regulator dalam hal ini adalah Departemen Perhubungan yang mewakili Pemerintah. Jangan hanya pada saat terjadi kecelakaan saja, Standard Operating Procedure ( SOP ) dalam menjalankan operasional transportasi harus di jalankan kalau per diperketat, tidak hanya sekedar pada saat muncul korban seolah-olah regulator kebakaran jenggot dan berpura-pura tertib, seakan-akan sudah menjalankan tugas nya dengan baik.

Selain masalah alat transportasi yaitu kendaraan semisal motor, bis ataupun kereta, pengemudi menjadi salah satu faktor penting dari keselamatan perjalanan. Dari berita yang disampaikan kecelakaan di kawasan tugu tani, diakibatkan karena sang pengemudi habis pesta narkoba dan tidak ada kestabilan dalam mengendari mobilnya dengan kencang, sehingga tidak dapat mengendalikan kendaraanya yang pada akhirnya menabrak pejalan kaki dan menyebabkan 9 orang tewas, baik tewas di tempat kejadian ataupun di rumah sakit. Juga di indikasikan sopir/kernet bus yang mengalami kecelakaan habis mengkonsusmsi narkoba, bahkan yang paling miris adalah tertangkapnya pilot dari maskapai swasta nasional yang menkonsumsi narkoba di hotel pada saat sebelum menerbangkan pesawat. Apa jadinya kalo sudah mengkonsumis dan menerbangkan pesawat ? gak tau dech... gak kebayang.

Lewat tulisan ini, saya mengajak rekan-rekan sekalian, apapun yang digunakan untuk berkendara, tetaplah berhati-hati, karena apa yang telah terjadi bisa menimpa siapapun. Dan hal tersebut akan lebih serting terjadi apabila tidak ada kepedulian dari semua elemen pengguna transportasi baik sepeda motor, mobil dan angkutan umum. Apa yang kita lakukan pada saat berkendara dipengaruhi dan mempengaruhi kendaraan yang lain, bisa jadi kita sudah berhati-hati, karena ada orang lain yang ugal-ugalan berimbas pada kita begitu juga sebaliknya.

Hanya ada suatu kalimat yang akan selalu mengingatkan kita “Berhati-hatilah, semoga perjalanan anda menyenangkan dan Selamat sampai Tujuan”. :-)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun