Mohon tunggu...
Yunengsih
Yunengsih Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

karakter terbentuk karena terbiasa dalam mengahadapi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Dwi Mingguan Coaching Supervisi Akademik

25 Juli 2024   13:16 Diperbarui: 25 Juli 2024   13:21 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah saya masih merasakan perasaan/dampak yang sama jika dibandingkan dengan perasaan/dampak langsung setelah peristiwa?

Setelah mempelajari modul 2.3 saya memahami tentang pentingnya supervisi akademik untuk pengembangan diri. Supervisi bukan untuk mengevaluasi kemampuan guru semata, supervisi untuk menggali segala potensi yang ada pada diri seorang pendidik. Betapa pentingnya menerapkan coaching dengan memakai alur Tirta, dimana seseorang dibimbing dengan mencari solusi sendiri , bukan dihakimi atau langsung diberikan saran.

Dengan memerankan peran sebagai supervisor, coach, dan coachee saya mengetahui penepatan diri pada masing-masing peran. Dimana pada saat menjadi coach saya harus menahan diri untuk memberikan solusi, dan harus menggali pertanyaan yang berbobot kepada coachee, harus mengingat tentang alur tirta dan menerapkan prinsi-prinsip coaching. Setelah memalui serangkaiann tugas yang ada pada Modul 2.3 saya merasa senang dan termotivasi tentang menerapakan alur titra dalam coaching supervisi akademik.

NOW WHAT?

(Tindak lanjut dari peristiwa yang terjadi)

Setelah begitu pentingnya menerapkan Alur TIRTA dan prinsip -- prinsip coaching pada saat akan supervisi Akademik, semoga kata supervisi tidak lagi ditakuti oleh rekan-rekan guru lain. Dengan menggunakan Alur titra pada saat coaching permasalahan yang dialami oleh guru lain/ rekan kerja  dapat diselesaikan dengan cara menggali solusi oleh guru tersebut. Semoga saya dapat menerapkan Alur Tirta  dan prinsip- prinsip coaching dalam kegiatan pengajaran yang ada di sekolah tempat saya mengajar.  

Salam guru penggerak," tergerak, bergerak dan menggerakan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun