Nah bagi teman-teman kata otoriter mungkin tidak asing lagi nih ditelinga kita, kata ini erat dikaitkan dengan kepememimpinan. Namun otoriter juga sering nempel nih dikeperibadian seseorang. Secara makna kata otoriter berarti mengedepankan gagasanya dari pada gagasan orang lain dengan melakukan berbagai cara bagaimana orang lain menerima gagasanya sendiri atau yang di anggap pas. Setiap orang pasti memiliki sikap otoriter entah kepada dirinya atupun orang lain. Namun yang akan kita bahas kali ini jenis jenis dari sikap otoriter yang sering kita temukan dalam suatu kemimpinan. Jenis-jenis otoriter dari metode atau cara.
1.Otoriter lembut: otoriter jenis ini jenis otoriter bagaimana agar seseorang mampu menerima gagasanya dengan cara forcing-soft(pemaksaan secara halus). Misalnya nih, ketika kita dalam suatu perkumpulan atau disebuah organisasi, sudah banyak gagasan yang disampaikan oleh orang lain. Namun si A(siketua ini) tidak setuju dengan gagasan orang lain, dia tidak akan mengatakan dengan tegas untuk menguatkan argumenya atau menolaknya, namun dia akan lebih memberikan pujian terhadap gagasan orang lain, setelah memberikan pujian dia akan menguatkan pendapatnya sendiri, sehingga lawan bicara secara tidak sadar akan mengikuti stimulus dari apa yang dia katakan, alhasil orang lain akan langsung menyetujuinya. Soft-otoriter atau otoriter lembut lebih mudah dan ampuh untuk mengelabui orang lain, karena kembali kepada  pesikis seseorang, orang tidak akan mau jika dipaksa, jadi dia lebih condong mengunakan sistem stimulus seperti ini, orang yang sedang dipuji biasanya terhanyut dalam kalimat pujian itu, sehingga ia condong merasakan bahagia, saat seperti ini biasanya orang akan lebih mudah dipengaruhi dan mendewakan yang memuji, makanya jangan heran kalo soft otoriter lebih sukses dari pada hard-otoriter
2.Hard-otoriter: atau otoriter secara keras, otoriter jenis ini adalah jenis otoriter  bagaimana agar orang lain atau seseorang bisa menerima gagasannya dengan menggunakan Forcing-Rude atau pemaksaan secara keras. Pemaksaan seperti ini bisa menggunakan dengan argument tegas, ancaman, bahkan kekerasan. Seperti contoh ketika seseorang tidak mengikuti kebijkan yang dibuat oleh si pemimpin yang otoriter, maka si pemimpin ini akan mengancam misalnya upah gaji diturunkan, atau bahkan dipecat. Jenis otoriter ini tidak hanya menggunakan kekuatnya sendiri untuk membuat bawahanya tahluk, Namun juga menggunakan pelantara kekuatan pihak lain, seperti kasus masa kepemimpinan Mustofa Kemal diturki  yang memaksa rakyatnya untuk mengikuti dekritnya dengan bantuan gerakan para tentaranya. Untuk otoriter yang ini seseorang mengikuti bukan karena keinginan, tapi hanya karena takut untuk melakukan perlawanan. Walaupun begitu otoriter yang jenis ini akan berakibat terhadap inegritas sosial dan bahkan akan mendorong gerakan pemberontakan.
 Jenis otoriter berdasarkan objeknya ada dua macam juga nih.
1.Selfing-otoriter: otoriter terhadap pendapatnya sendiri, otoriter yang ini bagaimana seseorang mempertahakan argumenya dan memaksa mayoritas umum untuk selalu menerima kebijkanya.
2.Other-otoriter: otoriter dengan menggunakan pendapat orang lain, bedanya other otoriter disini lebih condong kepada orang tertentu atau kerabat dekatnya. Misalnya dalm suatu komunitas yang menjadi anak mas si Boss adalah A, maka apapun pendapat si A akan selalu diterima oleh si Boss tanpa mempertimbangkan kebijkan yang lain. Jenis ini adalah bentuk penegasian terhadap pendapat yang lain tanpa pertimbangan terlebih dahulu. Â
Sekarang kita tahu jenis-jenis dan krakter otoriter, jangan salah faham ya, otoriter tidak selalu ditandai dengan kekerasan dan pernyataan tegas. Karena soft otoriter lebih mengelabui dan berpengaruh dari pada hard-otoriter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H