Ribuan masyarakat, perwakilan pemerintah daerah (pemda), siswa sekolah, dan awak media, Kamis (8/10/2015) pagi, memadati Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. Ya…, kedatangan mereka ke stadion kebanggaan masyarakat Aceh ini tidak lain hendak menyaksikan pembukaan acara Pekan Inovasi Perkembangan (PIN) Desa/Kelurahan Nasional ke-1 dan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) yang secara resmi dibuka oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. Begitu pula saya, berkesempatan meliput kegiatan ini bersama dengan dua teman wartawan lainnya, Ken Girsang dari JPNN dan Fauziah Mursyid dari Koran Republika yang diundang untuk turut meliput kegiatan ini oleh Pusat Penerangan (Puspen) Kemendagri.
Pembukaan acara dilakukan di tengah lapangan stadion yang terbilang cukup megah ini. Tepat di tengah titik stadion tersusun ribuan kursi yang berjejer di bawah tenda putih berbalut kain merah putih di sisi dalamnya. Sementara, tepat di depan tenda tamu undangan berdiri panggung utama yang dipersiapkan bagi pejabat Kemendagri, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kementerian Desa PDTT), Gubernur Aceh Zaini Abdullah, kepala daerah atau yang mewakili, dan sejumlah panitia. Tak terkecuali, dipersiapkan kursi di bagian tengah untuk Mendagri dan istri yang akan membuka acara ini. Sementara, di tribun sebelah kiri stadion dipadati ratusan pelajar dari berbagai sekolah yang ada di Banda Aceh.
Sekitar pukul 09.00 WIB, acara pun dimulai dengan penampilan marching band oleh UP2IP Drum Band. Sejumlah atraksi marching band yang dibawakan siswa sekolah pelayaran di Aceh ini turut memukau perhatian undangan yang hadir. Seusai atraksi marching, MC pembawa acara pun memberi tahu kepada seluruh tamu undangan bahwa Mendagri Tjahjo Kumolo beserta istri telah tiba dan akan segera memasuki lapangan stadion untuk membuka acara yang digelar Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pemerintahan Desa Kemendagri bersama Kementerian Desa PDTT dan didukung oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh sebagai tuan rumah.
Acara pun dibuka. Seusai pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan solawat badar sebagai ciri khas acara resmi di bumi Serambi Mekah, Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyampaikan kata sambutan. Dalam sambutannya, Gubernur menyambut baik digelarnya acara PIN Desa/Kelurahan Nasional ke-1 dan gelar TTG XVII di Banda Aceh.
“Kami sangat bersyukur, sebab kegiatan PIN Desa dan Gelar TTG ini dihadiri peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. Untuk itu, kami mengucapkan selamat datang ke Bumi Serambi Mekah kepada semua tamu yang hadir. Semoga melalui PIN Desa dan Gelar TTG ini, kita dapat memperkuat kebersamaan, berdiskusi, berbagi pengalaman, dan saling mendukung demi membangun Indonesia yang makmur dan sejahtera,” ucap Zaini Abdullah.
Usai Gubernur Aceh memberikan sambutan, MC pun kemudian mempersilahkan Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa Kemendagri Nata Irawan menyampaikan sambutannya.
Seusai Nata Irawan memberikan sambutan, tamu undangan pun mulai serius menyimak penjelasan dari MC. Kini, giliran MC mengumumkan 10 daerah terpilih sebagai penerima anugerah Upakarya Wanua Nugraha. Selain itu, MC juga mengumumkan pemenang lomba Posyantek tingkat nasional tahun 2015, pemenang lomba TTG tahun 2015, serta pemenang lomba desa yang diselenggarakan oleh Pemprov Aceh.
Sepuluh daerah terpilih sebagai penerima anugerah Upakarya Wanua Nugraha adalah Provinsi Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Sumatera Barat, Aceh, Kabupaten Pacitan, Tangerang, Siak, Kota Bengkulu, Banjar Baru, dan Kota Ambon. Mendagri Tjahjo Kumolo pun didapuk untuk menyerahkan penghargaan Upakarya Wanua Nugraha kepada para perwakilan daerah terpilih.
Saat MC mempersilahkan Mendagri Tjahjo Kumolo kembali ke tempat duduk, sebagian tamu yang hadir tampak berbisik-bisik dan sebagian yang lainnya tampak bersorak, hu…u..u. Yang pasti, mereka bukan hendak meledek Mendagri, melainkan mengingatkan MC yang salah ucap nama Mendagri Tjahjo Kumolo menjadi Tjahjo Waluyo hingga dua kali, karena mereka hapal betul nama Mendagri-nya. Sadar salah ucap, akhirnya MC pun membetulkan nama Mendagri menjadi Tjahjo Kumolo kembali. Itulah saat-saat nama Mendagri Tjahjo Kumolo berganti nama menjadi Tjahjo Waluyo.
Saya sendiri tidak sempat memperhatikan reaksi dan mimik wajah Mendagri saat mendengar namanya berubah menjadi Tjahjo Waluyo. Karena turut sibuk berbisik dengan wartawan JPNN Ken Girsang yang turut merasa janggal mendengar sebutan nama Mendagri dari sang MC. Selain, saya dan Ken Girsang juga duduk di jejeran kursi tamu bagian belakang yang berjarak cukup jauh dari panggung utama, tempat Mendagri berada.
Selanjutnya, Mendagri Tjahjo Kumolo pun dipersilahkan memberikan sambutan dan membuka acara PIN Desa/Kelurahan Nasional ke-1 dan Gelar TTG XVII ini secara resmi. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H