Mohon tunggu...
Yunan Sari Lingga Buana
Yunan Sari Lingga Buana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Calon Guru 2024

Senang dengan dunia pendidikan dan psikologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Portofolio: Alternatif Segar dalam Menilai Pencapaian Peserta Didik

27 Januari 2025   17:25 Diperbarui: 27 Januari 2025   17:25 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam dunia pendidikan, penilaian kemampuan peserta didik seringkali menjadi fokus utama. Setelah peserta didik mengikuti pembelajaran, maka untuk melihat sejauh mana tingkat pemahaman peserta didik tersebut akan dilakukan pengambilan nilai melalui tes. Biasanya tes yang diberikan berupa tes tertulis terutama dalam pembelajaran matematika. Namun, seiring perkembangan zaman dan tuntutan kompetensi yang semakin kompleks, muncul kebutuhan akan alternatif penilaian yang lebih komprehensif. Salah satu alternatif menarik yang dapat digunakan adalah penilaian portofolio.

Portofolio lebih dari sekadar kumpulan tugas. Dalam dunia pendidikan, portofolio adalah kumpulan karya terbaik peserta didik yang disusun secara sistematis untuk menunjukkan pertumbuhan, perkembangan, dan kemampuan mereka dalam periode waktu tertentu (Kariani & Sari, 2022). Berdasarkan definisinya, portofolio dapat digunakan sebagai alternatif untuk menilai pencapaian peserta didik pada akhir suatu periode pembelajaran atau dapat juga menilai proses yang dilalui peserta didik dalam mencapai hasil akhir tersebut. Dengan menganalisis portofolio peserta didik, guru dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Selain itu pada penelitian Bahri (2021) diketahui bahwa penilaian dengan portofolio memberikan ruang bagi peserta didik untuk aktif dalam mengevaluasi diri mereka sendiri dan terhadap proses pembelajaran yang telah mereka lalui. Penelitian portofolio juga efektif dalam meningkatkan motivasi belajar (Nisa, 2021) dan prestasi belajar peserta didik, seperti pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif (Sari, 2021). Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan portofolio dapat menilai keseluruhan tugas dan hasil kerja peserta didik dan mereka juga dapat turut serta dalam menilai kemajuan diri mereka.

Dalam buku "Penilaian Portofolio" yang diterbitkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan dijelaskan bahwa terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru yang berkaitan dengan peserta didik jika ingin menggunakan penilaian portofolio, seperti adanya rasa saling percaya, kerahasian isi portofolio, portofolio menjadi milik bersama (guru dan peserta didik), dan isi dari portofolio berhubungan dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, penggunaan portofilio sebagai alternatif untuk melakukan penilaian juga bermacam-macam dan berbeda dari segi fungsinya. Jika portofolio digunakan sebagai asesmen diagnostik atau formatif maka kriteria penilaian portofolio tidak perlu didefinisikan secara ketat karena hanya digunakan untuk memperoleh informasi atau gambaran perkembangan peserta didik. Jika portofolio digunakan sebagai asesmen sumatif, maka perlu adanya kriteria penilaian yang spesifik dan jelas.

Kemudian di dalam buku tersebut juga menjelaskan bentuk dari penilaian portofolio juga perlu dipertimbangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan fungsinya. Jika digunakan hanya sebagai asesmen formatif, maka portofolio kerja lebih sesuai. Hal ini dikarenakan protofolio kerja membantu peserta didik untuk merefleksikan dan mengevaluasi kemajuan belajarnya secara langsung dan membantu guru untuk melihat keefektifan pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam pembelajaran matematika, prortofolio kerja dapat berupa hasil kuis, laporan tugas, refleksi diri, dan catatan harian peserta didik selama belajar. Selanjutnya, portofolio pilihan adalah pilihan yang sesuai untuk menilai hasil akhir proses pembelajaran (asesmen sumatif). Portofolio pilihan memberikan lebih banyak ruang dalam memilih hasil kerja yang digunakan, namun tetap dapat menunjukkan informasi mengenai capaian belajar peserta didik dan sesuai dengan indikator pencapaian pembelajaran. Jika portofolio digunakan untuk memantau proses belajar peserta didik dan sekaligus menilai capaian belajar akhirnya, maka portofolio dokumentasi menjadi pilihan yang lebih baik. Dengan menggunakan portofolio dokumentasi, guru dan peserta didik akan lebih mudah untuk menganalisis perkembangan proses belajarnya karena memuat bukti proses pembelajaran termasuk perbaikan yang diterima dan pengayaan. Misalnya, pada pembelajaran matematika, isi portofolio berupa hasil penugasan, hasil kuis, dan projek yang menunjukkan kekuatan dan kelemahan dari pengetahuan dan pemahaman peserta didik.

Penggunaan portofolio sebagai alternatif penilaian memberikan keuntungan yang baik terutama dalam pembelajaran matematika (Santoso, 2007), seperti memberikan bukti hasil pekerjaan peserta didik yang didasarkan pada pengetahuan yang telah didapatkannya melalui serangkaian proses pembelajaran dan catatan terkait kemajuan peserta didik dalam periode waktu tertentu memberikan gambaran terkait proses pembelajaran yang dilakukan. Meskipun portofolio menawarkan keuntungan, namun penerapannya juga menghadapi tantangan. Salah satu tantangan utamanya adalah membutuhkan waktu dan sumber daya yang lebih banyak. Najmudin (2024) menyatakan bahwa masih banyak guru yang kurang memahami konsep dan prosedur penilaian menggunakan portofolio dengan benar sehingga rendahnya keterlibatan peserta didik dalam penyusunan portofolio, tidak adanya rubrik penilaian yang objektif dan jelas serta sulitnya dalam mengelola dan memeriksa portofolio peserta didik masing-masing. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan atau seminar yang memadai berkaitan dengan penyusunan dan penilaian portofolio, pengembangan rubrik penilaian yang komprehensif, dan langkah-langkah efektif untuk peserta didik dalam menyusun portofolio.

Dengan demikian, portofolio merupakan alternatif penilaian yang sangat menjanjikan dalam membantu peserta didik mengembangkan kemampuan dan keterampilannya serta mendorong guru dan peserta didik untuk berkolaborasi aktif melihat proses dan hasil akhir dalam pembelajaran yang dilakukan. Gambaran proses pembelajaran yang dapat terlihat secara jelas menunjukkan bahwa portofolio dapat mendorong pembelajaran menjadi lebih bermakna dan berpusat pada peserta didik. Meskipun ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, namun keuntungan yang ditawarkan juga banyak. Oleh karena itu, perlu ada upaya yang lebih serius untuk mengembangkan dan menerapkan portofolio sebagai proses penilaian sehingga dapat menciptakan sistem penilaian yang lebih adil, relevan, dan bermakna.

Referensi

Bahri, S. (2021). Penerapan Penilaian Portofolio dalam Meningkatkan Partisipasi Siswa. Jurnal Pendidikan, 12(3), 124--135.

Kariani, R., & Sari, A. S. prima. (2022). Analisis Kemampuan Pemahaman Matematika Berbasis Penilaian Portofolio. Cartesius: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1), 59--64.

Najmudin, D., & Qurrotul 'ain, S. (2024). Penilaian Portofolio Sebagai Instrumen Pengukuran Kompetensi Peserta Didik. Celebes Journal of Elementary Education, 2(1), 1--23.

Nisa, K. (2022). Pengaruh Penilaian Portofolio terhadap Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Terapan, 6(2), 78--89.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun