Mohon tunggu...
Yunangga Dwi Pebriyanto
Yunangga Dwi Pebriyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - profesi saat ini saya adalah seorang mahasiswa

halo perkenalkan nama saya yunangga dwi pebriyanto saya disini sebagai seorang penulis serta memiliki wawasan yang luas di bidang sains, lingkungan hidup serta sejarah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Ini dalam Sejarah: 15 Februari 2023

15 Februari 2023   09:10 Diperbarui: 15 Februari 2023   09:23 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber/edit: wikipedia/canva

Menguak Sejarah 15 Februari 590: Saat Khosrau II Resmi Menjadi Raja Persia 

Pada 15 Februari 590, Khosrau II resmi dinobatkan sebagai Raja Persia. Kenaikan tahta Khosrau II ini memiliki arti penting dalam sejarah kekaisaran Persia terutama pada masa kepemimpinan Khosrau II yang dikenal sebagai salah satu penguasa Persia yang paling berkuasa. Namun, kisah kepemimpinannya diakhiri dengan tragedi. 

Latar Belakang Kebijakan Politik, Ekonomi, dan Sosial

Pada abad ke-6, kekaisaran Persia tengah mengalami masa transisi politik setelah kematian Kaisar Kavadh I pada tahun 531. Di bawah kepemimpinan Kaisar Khusro I, kekaisaran Persia mengalami kemajuan pesat dalam bidang politik, ekonomi dan budaya. Namun, setelah Kaisar Kavadh I mangkat, kekaisaran Persia mengalami kevakuman kekuasaan dan terjadi persaingan antara pihak keluarga kerajaan untuk merebut tahta kekaisaran.

Pada masa ini, Khosrau II lahir dan tumbuh dalam suasana kekacauan politik. Meskipun begitu, ayahnya, Hormizd IV, berhasil menjaga Khosrau II agar tidak terlibat dalam konflik keluarga kerajaan. Hormizd IV sendiri dikenal sebagai penguasa yang bijaksana dan berhasil memperkuat kekuasaan Persia terutama dalam bidang ekonomi dan perdagangan.

Kehidupan dan Karier Khosrau II

Khosrau II lahir pada tahun 570 dan merupakan putra dari Hormizd IV. Masa kecil Khosrau II dihabiskan di istana dan ia dididik oleh para ahli politik dan intelektual di kekaisaran Persia. Hal ini membentuk karakter Khosrau II yang pintar, bijaksana dan terampil dalam diplomasi.

Setelah ayahnya mangkat, Khosrau II naik ke tahta kekaisaran pada usia 22 tahun. Selama masa kepemimpinannya, Khosrau II memfokuskan diri pada kebijakan domestik dan ekonomi untuk memperkuat kekuasaannya. Ia memperbaiki infrastruktur jalan dan jembatan serta membangun sistem irigasi untuk meningkatkan hasil pertanian. Khosrau II juga mendorong perdagangan dan membuka jalur perdagangan baru dengan negara-negara lain seperti India dan Tiongkok.

Pengalaman Khosrau II di Medan Perang dan Pengaruhnya pada Kebijakan Luar Negeri Persia

Khosrau II juga memiliki pengalaman di medan perang dan berhasil memenangkan beberapa kemenangan besar. Salah satu kemenangan terbesar yang ia raih adalah pada Pertempuran Dara pada tahun 573, di mana Khosrau II berhasil mengalahkan kekaisaran Bizantium. Setelah itu, ia terus memperkuat militer Persia dan berhasil memperluas wilayah kekaisaran seperti menaklukkan Arab dan Kaukasus.

Prestasi Khosrau II dalam bidang militer ini mempengaruhi kebijakan luar negeri Persia, di mana ia berhasil memperkuat posisi Persia dalam hubungan politik dan perdagangan dengan negara-negara lain. Ia menjalin aliansi dengan Cina dan India serta melakukan perdagangan dengan Bizantium dan Romawi.

Namun, kebijakan luar negeri Khosrau II juga diwarnai oleh konflik dengan Bizantium. Perseteruan antara Persia dan Bizantium terutama terkait dengan perselisihan wilayah perbatasan. Konflik ini mencapai puncaknya pada tahun 602, ketika Khosrau II memutuskan untuk menyerang Konstantinopel, ibu kota Bizantium. Meskipun awalnya berhasil merebut kota tersebut, serangan ini berakhir dengan kekalahan besar bagi Persia.

Masa Akhir Kepemimpinan Khosrau II

Kegagalan serangan terhadap Konstantinopel menjadi awal dari kejatuhan kekuasaan Khosrau II. Selama beberapa tahun berikutnya, kekaisaran Persia terus mengalami keruntuhan terutama setelah kematian salah satu penasihat terbaik Khosrau II, seorang pangeran bernama Bahram Chobin. Pada tahun 628, Khosrau II digulingkan dari tahta oleh anaknya sendiri, Kavadh II dan kemudian dibunuh.

Namun, meskipun masa kepemimpinannya diakhiri dengan tragedi, Khosrau II tetap dikenal sebagai salah satu penguasa terbesar dalam sejarah kekaisaran Persia. Ia berhasil memperkuat kekuasaan Persia dalam bidang ekonomi, politik dan militer serta membuka jalan bagi perdagangan dan diplomasi dengan negara-negara lain.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun