Sudah lama sekali sejak terakhir kali saya menulis, terkahir saya menulis seingat saya adalah dua tahun lalu, tulisan terakhir yang saya ingat adalah tentang UU Cipta Kerja, setelah tulisan itu terbit saya memutuskan untuk vakum dari menulis, bukan karena saya kehilangan minat menulis atau mendapat tekanan, tapi karena ada fokus lain yang memerlukan tenaga lebih besar, disamping kesehatan saya yang ketika itu sedang menurun.
Setelah dua tahun lamanya saya vakum, sudah pasti banyak yang berubah dari diri saya, begitu pula gaya tulisan dan pikiran-pikiran saya, jika ada pembaca yang sudah pernah melihat tulisan-tulisan saya sebelumnya, karakter tulisan saya dulu mayoritas bersifat akademik dan cenderung kaku, perubahan lingkungan dan pembelajaran membuat saya sedikit banyak berubah menjadi tidak terlalu akademis, namun dalam tulisan nanti saya akan berusaha menampilkan hal-hal yang sudah bisa diterima faktanya, itu akan selalu saya pegang sebagai tanggung jawab etik saya.
Alasan saya menulis kembali adalah karena momentum yang pas dan dorongan jiwa saya, dibandingkan saya dulu, saya sudah mulai menua, sudah banyak teman yang menikah pula (ironisnya, saya masih sendiri hahaha) sebagaimana manusia yang menua, gairah hidup saya sudah tak sebesar dulu lagi, ambisi melemah, hanya mengikuti arah angin saja, ditengah keringnya gairah tersebut, saya teringat suatu ucapan "Ketika seorang hanya menunggu untuk menulis, maka sebenarnya ia belum menjadi dirinya sendiri" saya tersadar mungkin menulis bisa jadi jalan untuk kembali menemukan jiwa yang hilang itu.
Dan ketika jiwa saya tersadar dan mulai melihat kedepan, yang saya temui hanyalah kegelapan sebuah kematian, namun saya menolak untuk mati, setidaknya meskipun jiwa saya mati, pikiran saya jangan! dan saya menyadari tidak perlu teknologi canggih untuk bisa abadi, tidak perlu biaya besar, Menulislah! "Menulis, adalah bekerja untuk keabadian", begitulah kata Pramoedya, sehingga saya bertekad untuk kembali menulis, bagi saya menulis adalah cara untuk abadi.
Gaya bahasa tulisan-tulisan saya nantinya sedikit banyak terinspirasi dari satu orang, adalah Tan Malaka, orang yang sampai saat ini saya kagumi, Â jika dibandingkan kecerdasan saya 1% nya pun tidak akan sampai, dan mohon jangan juga bandingkan tulisan saya dengan tulisannya, sudah pasti tulisan saya tidaklah pantas disandingkan dengan tulisan beliau.Â
Sudah cukup kalimat pembukaan saya di paragraf sebelumnya, sudah barang tentu pembaca pasti bosan, sekarang mari kita masuk ke substansi, kedepan jika tuhan menghendaki, saya akan membuat tulisan yang berkelanjutan, dimana saya akan mengabadikan apa-apa saja yang ada di alam pikiran saya, mengenai tema, saya akan membaginya menjadi 3 tema besar:
Sejarah
Politik dan Negara
Masa Depan Manusia
Di dalam setiap tema besar tersebut akan terdiri dari beberapa tulisan yang akan menjelaskan apa-apa yang saya pikirkan, seharusnya jika lingkungan dan raga mendukung, seluruh tulisan saya akan selesai dalam waktu tiga bulan, yang akan terbit secara berkala setiap rabu setiap minggunya di Kompasiana.
Terakhir dengan kerendahan hati yang tulus, saya mengakui bahwa saya bukanlah orang yang cerdas dan ahli di bidang yang saya tulis, saya hanya mahasiswa yang memiliki beberapa pikiran yang ingin ditulis sehingga tulisan-tulisan ini bukan merupakan refrensi yang mutlak benar, mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekeliruan pada tulisan-tulisan saya nanti, saya sangat memohon untuk koreksinya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H