Mohon tunggu...
YUNA AINI RAHMAH
YUNA AINI RAHMAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa UPI Kampus Tasikmalaya Prodi PGPAUD. Saya menyukai konten mengenai make up dan skincare. Saya juga suka renang dan bersepedah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini dengan Metode Bercerita Menggunakan Media Boneka Tangan

26 Oktober 2024   22:09 Diperbarui: 26 Oktober 2024   23:38 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan cerita ini sering digunakan untuk memberikan nasihat, menyampaikan informasi dengan cara yang mudah dipahami oleh anak-anak sebagai pendengarnya, atau bahkan sebagai pengantar tidur. Mendengarkan cerita adalah sesuatu hal yang menyenangkan bagi anak-anak, karna berisikan dongeng-dongeng atau pengalaman hidup manusia.

Penerapan metode bercerita kepada anak diharapkan dapat mendukung aspek perkembangan bahasa anak. Saat membacakan cerita pembaca harus menyesuaikan dengan tahap perkembangan anak, baik dari segi bahasa yang digunakan, media yang dipilih, maupun langkah-langkah pelaksanaannya agar proses tersebut menjadi lebih efektif, komunikatif dan menyenangkan. Agar lebih menyenangkan dan menarik guru dapat menggunakan media boneka tangan.

Boneka tangan adalah tiruan dari bentuk manusia, bahkan sekarang termasuk tiruan dari bentuk binatang atau karakter lainnya. Boneka tangan dipilih sebagai media pembelajaran anak usia dini karena sesuai dengan karakteristik anak usia 4-5 tahun yang mampu mengadakan representasi dunia pada tingkatan yang konkret. Informasi dan pesan yang diberikan dengan menggunakan media boneka tangan ini diharapkan dapat diterima dengan baik oleh anak-anak, terutama pada saat pembelajaran.

Metode bercerita dengan menggunakan boneka tangan menumbuhkan lingkungan belajar yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Hal ini dapat membantu anak untuk tidak mudah merasa bosan pada saat kegiatan belajar, serta dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar anak. Hal ini dapat dilihat saat anak-anak yang sedang dievaluasi kemampuannya untuk berinteraksi, mereka secara aktif dan antusias setelah mendengar cerita.

Bahasa anak berkembang dari hal yang sederhana menuju hal yang lebih kompleks. Anak-anak belajar berbahasa dari meniru ucapan orang lain, kemudian mengucapkan kata-kata tersebut secara berulang-ulang. 

Setelah itu, anak belajar bahasa lewat peniruan pada bunyi-bunyi yang mereka dengar di sekitarnya. Anak-anak memiliki perkembangan bahasa yang bermacam-macam, hal tersebut dikarenakan pemberian stimulasi oleh orang dewasa di sekitarnya berbeda-beda terutama peran kedua orangtuanya.

            Menurut teori  perkembangan bahasa seseorang terdiri dari empat periode perkembangan, yaitu :

  • Periode Sekolah-Ibu (0-6 Tahun).
  • Pada periode ini hampir semua usaha bimbingan pendidikan berlangsung di lingkungan keluarga, terutama aktivitas ibu sangat mempengaruhi proses perkembangan anak.

  • Periode Sekolah-Bahasa-Ibu (6-12 Tahun).
  • Pada periode ini anak baru mampu menghayati setiap pengalaman dengan pengertian bahasa sendiri (bahasa ibu). Bahasa ibu ini digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain.

  • Periode Sekolah-Latin (12-18 Tahun).
  • Pada periode ini anak mulai diajarkan bahasa latin sebagai bahasa kebudayaan. Bahasa ini perlu diajarkan kepada anak agar anak mencapai taraf beradab dan berbudaya.

  • Periode Sekolah-Universitas (18-24 Tahun).
  • Pada periode yang terakhir ini anak muda mengalami proses pembudayaan dengan menghayati nilai-nilai ilmiah, di samping mempelajari macam-macam ilmu pengetahuan.

Terdapat beberapa faktor dalam perkembangan bahasa anak usia dini, salah satunya adalah faktor genetik, lingkungan sosial anak, pendidikan orang tua, bagaimana komunikasi dalam keluarga, faktor ekonomi keluarga, hubungan antar keluarga, kesehatan anak serta metode pelatihan yang diberikan kepada anak. Kurangnya stimulasi bahasa dan motivasi internal maupun eksternal dapat menghambat perkembangan bahasa anak. Sehingga jika ingin perkembangan bahasa anak bagus harus diberikan stimulus yang baik.

Dalam buku "Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja" Syamsu Yusuf mengatakan bahwa perkembangan bahasa dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu faktor kesehatan, intelegensi, statsus sosial ekonomi, jenis kelamin, dan hubungan keluarga.

 Melalui metode bercerita anak usia dini dapat mengalami perkembangan bahasa yang baik. Berikut adalah beberapa implikasi dan manfaat metode bercerita terhadap perkembangan bahasa anak :

  • Peningkatan kemampuan berbicara
  • Melatih kemampuan berbahasa lancar
  • Meningkatkan minat belajar anak
  • Manfaat bercerita dalam mengembangkan kemampuan bahasa

Kemampuan bercerita merupakan kesanggupan anak menyampaikan gagasan baik secara lisan maupun tulisan yang mengisahkan tentang perbuatan dan pengalaman yang terjadi. Keunggulan media boneka tangan dibandingkan media lainnya adalah bentuknya yang menarik perhatian anak ketika pendidik bercerita dalam proses penbelajaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun