Banyak orang yang bertanya-tanya kenapa Zulkifli Hasan memilih Eddy Soeparno menjadi Sekertaris Jenderal DPP PAN periode 2015-2020 padahal orang-orang mengenal sosok Eddy Soeparno sebagai praktisi keuangan dan perpajakan serta bussnismen. Penulis mencoba melihat sosok Eddy Soeparno dari beberapa sumber media konvensional dan digital.
Sosok Eddy Soeparno dari mudanya sudah kelihatan sosok pekerja keras terbukti menjadi Osis SMA Sekolah Indonesia di Bangkok. Apalagi melihat riwayat pendidikannya sangat banyak pelatihan yang di ikuti Eddy Soeparno baik dalam negeri maupun luar negeri. Untuk urusan pekerjaan jangan ditanyakan lagi karena sepak terjang Eddy Soeparno sudah sangat teruji, mantan direktur kawasan ASEAN Bank HSBC dan direktur keuangan Merrill Lynch, bank investasi asal Amerika Serikat ini sangat diakui sebagai praktisi keuangan dan perpajakan yang sukses. Hal yang paling menonjol dalam diri Eddy Soeparno adalah sisi managerial dan akuntabilitas. Perencanaan yang matang dan strategi jitu menjadi sebuah keharusan bagi Eddy Soeparno dalam melakukan suatu kegiatan.
Eddy Soeparno satu-satunya sekertaris jenderal partai politik yang ada sekarang ini bukan berasal dari politisi.Kurang lebih satu tahun Eddy Soeparno menjabat sebagai sekartaris jenderal PAN, terlihat bahwa Eddy Soeparno dengan cepat beradaptasi dengan dunia partai politik. Terbukti managerial PAN terlihat sangat rapi apalagi diawal dia menjabat PAN harus berpindah kantor ke daerah senopati di karenakan kantor PAN yang di jalan TB Simatupang diambil kembali oleh ketua umum sebelumnya.
Pada pilkada serentak 2015 PAN memenangi sekitar 55% persen kita tidak bisa langsung mengatakan itu hasil dari Eddy Soeparno tapi kita juga tidak boleh naif bahwa keberhasilan PAN memenangi Pilkada serentak 2015 pasti ada andil Eddy Soeparno disitu. Ada kata bijak “ bukan yang paling kuat yang bertahan hidup tapi yang bisa beradaptasilah yang bisa bertahan hidup”. Dari sinilah kita bisa menilai bahwa Eddy Soeparno sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan partai politik. Terlebih lagi kalau kita lihat riwayat pendidikan Eddy Soeparno yang lulus dari fakultas hukum UI jelas sangat berbeda dengan branding yang disematkan orang ke dia sebagai ahli keuangan. Sudah sangat bisa dikatakan bahwa Eddy Soeparno memiliki kecepatan dalam beradaptasi.
Dengan track record pekerja keras dan mudah beradaptasi memang keputusan Zulkifli Hasan untuk menjadikan Eddy Soeparno Sekjen PAN memang tetap. Karena di zaman yang seperti ini dibutuhkan seorang Sekjen partai yang baik dalam sisi managerial dan pekerja keras untuk memajukan partai. Karena tugas Sekjen PAN tugas yang sangat sentral untuk kemajuan partai, apa lagi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan harus membagi waktu, tenaga dan pikirannya sebagai Ketua MPR RI. Dalam kurun waktu kurang lebih 1 tahun ini Eddy Soeparno sudah menunjukan kemampuannya untuk menjadi Sekjen PAN. Penulis berharap kepada Eddy Soeparno untuk membawa PAN lebih berbuat banyak untuk kemakmuran masyarakat dan menjaga amanat bangsa seperti yang tertera di pancasila dan pembukaan UUD 1945. Sehingga pada Pileg 2019 suara PAN akan naik nantinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H