Mohon tunggu...
Yumna Ailsa Nauradita
Yumna Ailsa Nauradita Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Money

Perumahan Umum dan Permasalahannya di Kabupaten Situbondo

1 November 2020   11:59 Diperbarui: 1 November 2020   12:04 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam filosofi masyarakat Indonesia untuk memulai hidup berumah tangga setiap calon pasangan harus memiliki tiga kebutuhan utama yaitu pangan, sandang, serta papan yang bisa diartikan kebutuhan makanan, pakaian, dan perumahan. Dalam hubungan tersebut saya mencoba membahas masalah papan atau perumahan utamanya perumahan umum di kabupaten Situbondo.

Dari data statistik atau BPS tahun 2019 jumlah penduduk di kabupaten Situbondo mencapai 682.978 jiwa. Rata -- rata populasi penduduk Situbondo menyebar di pedesaan, pantai --pantai  karena mayoritas bidang usahanya sebagai nelayan dan di pelosok desa sebagai petani, dan yang sebagai pedagang tinggal di pinggiran kota kabupaten dan sebagian  di kota -- kota kecamatan.

Kebutuhan perumahan di Situbondo tidak seberapa besar dibandingkan dengan kabupaten -- kabupaten lainnya di Jawa Timur. Kebutuhan perumahan di Situbondo terpusat di ibukota kabupaten dan beberapa di kota -- kota kecamatan. Kecamatan -- kecamatan yang memiliki perumahan -- perumahan yaitu Besuki, Asembagus, dan Panarukan.  

Perkembangan perumahan di kabupaten Situbondo tidak sebesar di kabupaten lain seperti kabupaten Jember karena disebabkan oleh faktor ekonomi yaitu pendapatan dan daya beli yang masih relatif rendah, ketersediaan lahan di pedesaan juga masih mencukupi, dan pola pikir orang tua dan keluarga di pedesaan yang membuatkan rumah anaknya disebelah rumah saat anaknya akan berumah tangga dan membiarkan anaknya untuk tinggal bersama orang tua.

Permasalahan lainnya adalah para pengembang dan developer yang kurang berminat untuk mengembangkan usaha perumahan bersubsidi di Situbondo, banyak investor juga kurang tertarik untuk berinvestasi dan memiliki rumah di Situbondo. Dan apabila ada pengembang itupun pengembang yang memang asli penduduk Situbondo.

Dari permasalahan permasalahan yang ada diatas bisa disimpulkan bahwa solusi untuk meningkatkan minat kepemilikan rumah utamanya di perumahan umum adalah :

Faktor ekonomi.

  • Ini adalah tanggung jawab bersama pemerintah daerah, pengusaha, wiraswastawan, dan masyarakat di wilayah tersebut untuk ikut berperan aktif dalam rangka mengisi pembangunan untuk memajukan kabupaten Situbondo.
  • Pemerintah daerah memberi kemudahan ijin investor untuk mengembangkan usahanya di kabupaten Situbondo dan mendukungnya.
  • Diyakini apabila suatu wilayah berkembang dan maju, perekonomian akan membaik , secara otomatis daya beli masyarakat akan meningkat pula, kebutuhan akan perumahan juga akan berkembang dengan pesat. 

Faktor pola pikir masyarakat

  •  Ada sebagian besar masyarakat pedesaan Situbondo yang mengikuti pendapat lama "makan tidak makan asal kumpul" meski dari segi ekonomi mampu, keluarga ini memilih untuk tetap tinggal dan kumpul bersama keluarga besar. Untuk kasus ini edukasi (pendidikan, penyuluhan) dan informasi sangat dibutuhkan untuk membuka wacana pemikiran masyarakat pedesaan, peran aktif pemerintah desa dan tokoh tokoh masyarakat sangat dibutuhkan.

Faktor Pengembang dan investor

  • Tugas utama untuk sektor ini ada di pihak Pemerintah Daerah yang harus bisa memberi iklim yang sehat dan selalu mendorong investor agar tertarik berinvestasi di Situbondo baik di sektor perumahan atau bidang usaha lain. Yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan seluruh warga Situbondo. Yang secara langsung atau tidak langsung akan meningkatkan daya beli masyarakat.
  • Peningkatan jumlah pengembang atau investor di bidang perumahan ini juga akan meningkatkan  persaingan secara sehat. Dengan munculnya persaingan ini akan berimbas pada turunnya harga satuan rumah.

Perumahan pada hakekatnya adalah indikator keberhasilan sebuah rumah tangga, untuk memiliki sebuah rumah bagi sebagian orang adalah sebuah proses yang sangat panjang. 

Untuk itu semua yang berperan dalam pemilikan rumah yaitu pemerintah daerah, investor atau pengembang harus bisa memberi peluang yang mudah untuk masyarakat memiliki hunian. Semoga tulisan ini bisa memberi gambaran tentang kondisi masyarakat Situbondo dalam usaha untuk memiliki rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun