Bagi penstudi HI (Hubungan Internasional) ataupun politik sosial,pasti tidak asing dengan sosok Niccolò Machiavelli. Machiavelli terkenal mengenai pandangannya terhadap seorang pemimpin melalui bukunya yang terkenal yaitu “Il Principe” atau “The Prince”. Pandangan Machiavelli ini sering digunakan oleh banyak pemimpin dunia dalam sejarah seperti Napoleon, Hitler, Lenin, dan masih banyak lagi (Il Principe (The Prince) : Buku Pedoman para Diktator). Dalam serial episode MCU "The Falcon And The Winter Soldier," yang akan tayang perdana pada bulan ketiga tahun 2021, Zemo, seorang penjahat yang terkenal dengan kelicikannya, membaca buku tentang Machiavelli saat berada di penjara.
Latar belakang Zemo
Baron Helmut Zemo adalah seorang bangsawan Sokovia, mantan Kolonel Angkatan Bersenjata Sokovia dan komandan EKO Scorpion. Helmut Zemo lahir pada tahun 1978 di Novi Grad, ibu kota Sokovia, dari mana ia mewarisi gelar baron. Keluarga itu memiliki hubungan dengan dunia kriminal Madripoor dan memiliki koleksi mobil antik yang diturunkan dari generasi ke generasi. Selama masa mudanya, Zemo mengunjungi sebuah bangunan di Latvia, yang sangat dia kagumi. Setelah Pertempuran Sokovia, Zemo menjadi dalang kriminal yang berusaha membalas dendam terhadap individu yang ditingkatkan, seperti Avengers setelah kehilangan keluarganya dan menjadi terobsesi untuk menghancurkan mereka. Mengetahui dia bukan tandingan Avengers, Zemo telah merencanakan agar mereka menghancurkan diri mereka sendiri, dengan menjebak Prajurit Musim Dingin karena membunuh T'Chaka, yang menyebabkan Captain America membela Barnes dari dunia. Tindakan ini telah mengakibatkan Perang Saudara di antara para Avengers, menceritakan Iron Man memimpin pencarian Barnes dan Zemo mengungkapkan kepada Tony Stark bahwa Bucky Barnes lah bertanggung jawab atas pembunuhan orang tuanya beberapa tahun silam.
Apa saja yang membuat Zemo menjadi seorang Machiavellian yang sukses?
Buku yang dibaca Zemo di penjara berjudul Fortuna ist ein Reissender Fluss oleh Roger Masters. Judul lengkap buku tersebut, dalam bahasa Inggris, adalah Fortune is a River (Keberuntungan adalah Sungai) : Leonardo da Vinci and Niccolo Machiavelli's Magnificent Dream to Change the Course of Florentine History/Mimpi Luar Biasa Leonardo da Vinci dan Niccolo Machiavelli untuk Mengubah Arah Sejarah Florentine (Dominick, 2021). Namun kita tidak bisa langsung menilai Zemo adalah seorang Machiavellian hanya berdasarkan hal tersebut.
1. Zemo melakukan segala cara untuk mencapai tujuannya
Machiavellianisme adalah sifat kepribadian yang menunjukkan kelicikan, kemampuan untuk menjadi manipulatif, dan dorongan untuk menggunakan apa pun cara yang dapat diperlukan untuk mendapatkan kekuasaan (Towler, 2020). Zemo adalah orang yang sangat ambigius dan dapat melakukan segala cara untuk mencapai apa yang diinginkan. Meskipun dia dinyatakan ‘kalah’ ketika “Civil War”, namun dia tidak mempermasalahkan itu selama dia berhasil memecah belah para Avangers.
2. Cara memanipulasi yang luar biasa
Ketika menonton “Captain America : Civil War” pasti emosi melihat tingkah Zemo yang pandai memancing pertikaian antara anggota Avangers. Awal mula banyak yang menganggap remeh villain satu ini karena tidak memiliki kekuatan super hanya manusia biasa jika dibandingkan dengan penjahat – penjahat Marvel Cinematic Universe lainnya. Dia tidak berasal dari planet di luar bumi, dia tidak punya kostum khusus. Namun Baron Zemo berhasil membuat sekumpulan superhero yang hebat bertengkar dengan taktik – taktik yang tidak disangka – sangka. Menghipnosis Bucky dengan mantra Winter Soldier dan membuat Captain America terkesan bodoh karena memihak Bucky.