Mohon tunggu...
melissa yumi
melissa yumi Mohon Tunggu... -

a woman with a little girl heart

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ibuku Tak Suka Pacarku

9 Desember 2009   01:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:01 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

my life is complicated..

beberapa minggu kemarin kuputuskan tak lagi berselingkuh, dan bersumpah untuk setia dengan pacarku yang sekarang sampai selamanya, ya sampai selamanya!!!

masalah datang lagi, kemarin dengan sangat terus terang ibuku berkata " aku tidak suka dengan pacarmu yang sekarang, aku lebih senang jika kamu pacaran dengan Neal"

Oh Tuhan, cobaan apa lagi ini?

Neal yang disebutkan oleh ibuku tak lain tak bukan adalah teman ku dari masa SMP, dia memang menantu idaman para ibu-ibu. Tinggi ( bahkan terlalu tinggi untukku dia 186 cm sementara aku 160 saja tak ada ), cakep, pinter, ramah, tak kekurangan. Ibu-ibu mana yang sanggup menolak kriteria se sempurna itu?sementara pacarku sendiri hanya seorang "biasa" yang secara fisik dan materi kalah jauh dari Neal temanku itu.

Sebenarnya hubunganku dan pacarku pada mulanya baik-baik saja. kami sudah menjalani 2 tahun kami bersama. Bahkan almarhum papaku sempat berpesan disaat saat terakhir hidupnya agar kami berdua selalu hidup rukun seperti beliau dan ibuku.

Tiba-tiba nama Neal muncul lagi setelah lama ditelan peradaban, dia mengontakku lagi untuk kembali having fun bersama tentu saja kami tidak berdua ada teman-teman "gila" kami yang lain. Kemunculan Neal inilah yang membuat ibuku mulai membandingkan bahwa Neal lah yang lebih pantas berada di sampingku.

Sejujurnya aku tak pernah punya hubungan spesial dengan Neal tidak sama sekali. Orang-orang dan ibuku sendiri lah yang menciptakan prasangka. Bahkan pacarku sendiri pernah takut melakukan PDKT denganku karena mengira aku pacaran dengan Neal. Kami memang dekat, tetapi sebagai sahabat karib.

Untungnya ibuku bukan tipe otoriter yang melegalkan " my wish is your command". Jadi dia tetap bisa datang ke rumahku setiap hari, walaupun terkadang jadi kambing hitam apabila rumah dalam keadaan berantakan tiba-tiba ibuku menyalahkannya. Yah, aku terima saja bagaimanapun dia ibuku dan aku sayang pacarku, so kalau aku mau keduanya berjalan baik mengalah tak ada salahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun