Mohon tunggu...
Yuma Winata
Yuma Winata Mohon Tunggu... -

Small steps for a better world.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pesan Sri Krisna kepada Jokowi

31 Januari 2015   22:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:01 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

     Seorang presiden tentulah orang yang super sibuk. Sebegitu sibuknya hingga pasti tidak sempat menonton acara hiburan di TV. Apalagi menonton serial yang durasi penanyangannya sampai berbulan-bulan seperti serial Mahabarata. Para penggemar setia serial ini tentu tahu kalau di dalamnya banyak mengandung pelajaran kehidupan yang sangat inspiratif dan disampaikan dengan kata-kata yg indah. Andaikan saja bapak Jokowi adalah penggemar cerita Mahabarata tentulah dia bisa mendapat inspirasi dalam menghadapi masalah maha pelik yang sedang beliau hadapi saat ini.
     Seperti kita tahu pak Jokowi saat ini sedang ditunggu kebijaksaannya dalam menyelesaikan konflik dalam pengangkatan kapolri yang dibumbui dengan ketegangan dengan para pimpinan KPK akibat ditetapkannya pimpinan kedua lembaga tersebut sebagai tersangka.     Masalah tersebut makin hari bukannya makin terang melainkan makin kusut karena masing-masing pihak menyatakan bahwa mereka menegakkan hukum. Dan setiap keputusan yang nantinya akan diambil presiden memiliki implikasi yang sama- sama beratnya. Benar-benar bagaikan buah simalakama.    Dalam tulisan ini saya tidak ingin membenarkan salah satu pihak tetapi memberikan pandangan dari sisi lain.
      Andaikan saja pak jokowi ingat salah satu adegan yg sangat terkenal dalam kisah Mahabarata, dimana Arjuna mengalami keraguan yg sama sebelum mengambil keputusan yg maha penting dan menentukan.
     Dikisahkan Arjuna ditemani Sri Krisna menaiki kereta perangnya keatas bukit untuk melihat kekuatan lawan yg tidak lain adalah kaum Kurawa yg merupakan saudara sepupu dari arjuna sendiri.      Adalah hal yg sangat berat untuk memutuskan berperang dengan keluarga sendiri. Membunuh orang-orang yang sebenarnya dia cintai. Bahkan disana juga ada Maha guru Drona dan paman Bhisma yg merupakan figur yang sangat dihormati oleh Arjuna. Karena atas jasa merekalah dia bisa seperti sekarang ini, memiliki kekuatan dan kesaktian yang maha dahsyat sehingga ditakuti lawan-lawannya.     Akankah dia bisa cukup kuat untuk maju ke medan perang untuk membunuh mereka semua?
Kebijaksanaan krisna      Untunglah saat itu Sri Krisna sebagai penasehatnya memberikan pencerahan. Krisna berkata kurang lebih seperti ini:'Arjuna, tugasmu sebagai seorang ksatria adalah untuk membela kebenaran. Semua orang diciptakan dengan tugas dan peran masing-masing. Selama kamu membela kebenaran.. tidak ada yang perlu kamu takutkan. Jangan ragu, angkatlah busurmu dan berperanglah.'Intinya mungkin seperti itu.. untuk lebih lengkapnya silahkan menonton serial aslinya.
Jangan ragu pak Jokowi     Cerita diatas sebenarnya sangat mirip dengan masalah pak Jokowi saat ini. Walaupun mungkin wajah beliau mungkin tidak seganteng Arjuna hehe (yang dalam serial ini dibintangi Saheer Seikh) tapi kondisi kebatinannya mungkin tidak jauh beda.     Saat beliau harus mengambil keputusan yang mau tidak mau akan menyebabkan sebagian pihak kecewa, beliau harus yakin bahwa yg terpenting adalah keputusannya membela kebenaran sesuai dengan tugasnya.    Kebenaran sesuai dengan tugas seorang presiden untuk memberikan kepercayaan pada rakyat bahwa beliau membela kepentingan rakyat. Memperjuangkan aspirasi rakyat untuk menghapus korupsi dari bumi indonesia.Kebenaran adalah yg utama. Walaupun mesti berhadapan dengan orang2 yang beliau hormati. Walaupun mungki  berhadapan dengan ibu ratu atau mahapatib Bhisma yang terhormat.Itu menurut saya.Angkat busurmu pak jokowi dan berjuanglah demi rakyat indonesia yang telah memilihmu.Berani tegas. Berantas korupsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun