Didunia ini kita hidup sebagai manusia. Namun apakah pernah terlintas sekali saja dalam pikiran bahwa sebagai manusia itu harus baik dan bijak. Maksudnya begini, manusia di ciptakan untuk saling berinteraksi kepada sesama manusia lainnya dalam kurun waktu seumur hidup. Sampai manusia itu menghembuskan nafas terakhirnya di dunia.
Tapi apakah pernah kalian menjumpai manusia-manusia dengan sifat-sifat menyebalkan dimuka bumi ini? Sepertinya sering sekali.
Sejujurnya saya sering mendapati manusia yang suka pilih-pilih pekerjaan. Jika pekerjaan itu dengan gaji minim dia akan mundur begitu saja. Dan akhirnya kembali menganggur. Padahal apa salahnya jika di coba terlebih dahulu sampai gaji pertama di akhir bulan terbit. Siapa tahu jika dia mencobanya dan menunjukan Integritas diri yang bagus, sang atasan akan mempertimbangkan kembali berapa gaji yang pantas untuknya. Sudah tahu mencari pekerjaan di zaman sekarang ini susah nya bukan main. Apalagi saat indonesia terkena wabah dari Covid-19 yang konon bukan hanya memperbesar tingkat kematian. Tapi juga mempersemit lingkaran pekerjaan yang menyebabkan para pekerja di Phk, para pengangguran semakin menganggur, dan minim nya lowongan pekerjaan.
Namun, namanya manusia. Pasti ingin yang terbaik dalam hidupnya. Tapi daripada menganggur lama. Lebih baik maju terus pantang mundur. Minimal agar tetangga melihat kalau kita ada kerjaan.
Kendati begitu, kalau saja dia membaca 3 Kunci Hidup Tentram dari Mbah Semar. Mungkin bisa berubah pikiran. Karena jadi manusia itu harus punya sikap Ora Wegah. Agar hidupnya Tentram.
Menurut ajaran Mbah Semar, ora wegah itu maksudnya tidak milih-milih. Punya pekerjaan apa saja dikerjakan dengan sepenuh hati. Tidak setengah-setengah dan tidak melihat gede/kecilnya besaran upah yang dikasih.
Lagipula, menurut saya sendiri. Bekerja itu bukan untuk kaya. Tapi untuk hidup. Saya percaya Tuhan pasti setuju dengan apa yang saya pikirkan. Karena dengan kita bekerja, berarti kita sudah melakukan yang terbaik untuk diri kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H