Mohon tunggu...
yuly pinasti
yuly pinasti Mohon Tunggu... Lainnya - Relawan

Photography, humanitarian

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Mana Sang Kelasi Menitip Hari

11 Juni 2022   09:57 Diperbarui: 12 Juni 2022   01:58 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dimana Sang Kelasi Menitip Hari?
oleh :  Yuli Pinasti
 
Aku  masih mencintai cahaya matahari,
anak anak di tanah impian saat
menggumamkan lagu lagu hymne
dan aku bertanya..
dimana sang kelasi  menitip hari?
perahu perahu itu
pun tak berarah mata angin
 
Pelupuk malam kian api
menyulut gempita sisa harapan
yang mengabu
orang orang menggigil di depan jendela
menaruh kaki  telanjang
 
Gedung, jalan, lorong,
tanah tanah dan hutan resah
menderit,
menopang malam hingga
tak ada lagi lampu lampu
 
Melampiaskan gentar
di dalam bayanganmu sendiri
dan tersengal oleh waktu
menorehkan gambar kian jeri

Gundukan tanah masih basah
disitulah kau simpan
luka membiru.
lebam dan berdebu
ku tak mau
 
Otakku api dan ingatan
begitu nyata
kutuang dalam cawan sejarah
bukankah ia sebuah arah?
 
Kisah berbicara
bergemuruh
di sepanjang jalan
bagai muntahan lava
tercabik cabik
kemanusiaan
yang kautinggalkan
 
Petala kebiadaban
keadilan hanya kosa kata
diperbincangan panjang
tak berarah
 
Cukup kataku
orang orang menangis
memeluki api
dalam jilatan oligarkhi
Di mana sang kelasi menitip hari?

Rawa Badak Utara, 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun