Mohon tunggu...
Yulyani Dewi
Yulyani Dewi Mohon Tunggu... -

just ordinary woman, but love art and writing very much. And crazy writer, everyday full of inspiration for me...this is my full note at FB Yulyani Dewi Satu Full ^_^

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

PEREMPUAN-PEREMPUAN LEMBUT YANG KONTROVERSIAL

6 November 2010   09:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:48 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

PEREMPUAN-PEREMPUAN HEBAT DIMATA SAYA

Iweddudul, 6 November 2010

Cinta Mama

In the first time I falling in Love with You

“Dewi  kamu adalah seorang ibu, seorang ibu tidak boleh egois dan memikirkan dirinya sendiri . Dia harus selalu melihat gerbong yang di bawanya yaitu anak-anak dan suami”

Begitu pesan Mama kepada saya. Sesaat setelah ratusan penat sempat membuat saya menyerah.

Dia adalah segalanya. Yang mengiringi setiap detik langkah saya dengan doa-doa dan pengharapan. Serta jutaan cucuran keringat dan air mata.

Mama yang saya kenal adalah seorang yang tegar, keras, kuat dan sangat mandiri. Tahun-tahun sulit bersama Papa telah selesai dilalui. Tugas terakhirnya adalah mengantarkan Papa menuju peraduannya yang terakhir dengan loyalitas yang tinggi hingga sampai dengan hari ini, dihatinya tidak pernah terbersit untuk menggantikan almarhumah Papa dengan yang lain, walapun saya tahu beberapa orang telah mencoba menarik hatinya.

Pun kami anak-anak tidak pernah melarang beliau menikah lagi.

Namun cinta yang besar (dalam kacamata saya) membuat Mama teguh berdiri di atas kakinya tak tergoyah mestipun banyak cobaan silih berganti menghias hidupnya sepeninggalan Papa.

Dalam rangkaian perjalanannya dia telah jutaan kali menepis goda dan ujian, tanpa didampingi Papa tercinta karena waktu itu tengah bertugas sebagai kuli minyak keliling Indonesia, dengan kalimat yang cantik dan santun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun