PEREMPUAN-PEREMPUAN HEBAT DIMATA SAYA
Iweddudul, 6 November 2010
Cinta Mama
In the first time I falling in Love with You
“Dewi kamu adalah seorang ibu, seorang ibu tidak boleh egois dan memikirkan dirinya sendiri . Dia harus selalu melihat gerbong yang di bawanya yaitu anak-anak dan suami”
Begitu pesan Mama kepada saya. Sesaat setelah ratusan penat sempat membuat saya menyerah.
Dia adalah segalanya. Yang mengiringi setiap detik langkah saya dengan doa-doa dan pengharapan. Serta jutaan cucuran keringat dan air mata.
Mama yang saya kenal adalah seorang yang tegar, keras, kuat dan sangat mandiri. Tahun-tahun sulit bersama Papa telah selesai dilalui. Tugas terakhirnya adalah mengantarkan Papa menuju peraduannya yang terakhir dengan loyalitas yang tinggi hingga sampai dengan hari ini, dihatinya tidak pernah terbersit untuk menggantikan almarhumah Papa dengan yang lain, walapun saya tahu beberapa orang telah mencoba menarik hatinya.
Pun kami anak-anak tidak pernah melarang beliau menikah lagi.
Namun cinta yang besar (dalam kacamata saya) membuat Mama teguh berdiri di atas kakinya tak tergoyah mestipun banyak cobaan silih berganti menghias hidupnya sepeninggalan Papa.
Dalam rangkaian perjalanannya dia telah jutaan kali menepis goda dan ujian, tanpa didampingi Papa tercinta karena waktu itu tengah bertugas sebagai kuli minyak keliling Indonesia, dengan kalimat yang cantik dan santun.