Mohon tunggu...
Yulthi Nali
Yulthi Nali Mohon Tunggu... Guru - Penulis Lepas

Anak bungsu dari enam bersaudara, sudah menikah dan memiliki 1 orang anak. Bekerja di SMP N 3 Boleng ( Merupakan salah satu GGD diKabupaten Manggarai Barat)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengeloalaan Sumber Daya

23 Mei 2021   07:17 Diperbarui: 23 Mei 2021   07:35 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Koneksi Antar Materi Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengolaan Sumber Daya

Oleh : Yerimia Yultiana_CGP Angkatan 1_ Kab. Manggarai Barat_ SMP Negeri 3 Boleng

Kesimpulan pemimpin pembelajaran dan pengeolah Sumber Daya

Dalam sebuah komunitas kita harus bisa mengelolah sumber daya yang ada disekitar kita. Adapun contoh yang menjadi Modal/ asset dalam lingkungan sekolah dan masyarakat kita. Menurut Gren dan Haines (2002) dalam asset Building and community development, ada 7 aset utama atau sering disebut sebagai modal, yaitu Modal Manusia, Modal Sosial, Modal Fisik, Modal Lingkungan/alam, Modal Finalsial, Modal Politik, Modal agama dan budaya. Tujuh modal  tersebut merupakan faktor sangat penting yang dapat kita manfaatkan untuk mencapai visi dan misi di sekolah/ lingkungan masyarakat yang sudah direncanakan. Seorang pemimpin pembelajaran harus bisa menggunakan asset yang ada.

Materi modul 3.2 berkaitan erat dengan modul sebelumnya Pemikiran Ki Hajar Dewantara yaitu tentang kodrat alam dan kodrat zaman, merupakan asset yang melekat untuk mengembangkan ekosisten yang ada di sekolah agar lebih berkulaitas dan berpihak pada siswa. Modul 3.2 berkautan dengan Nilai dan Peran guru penggerak, visi guru penggerak Sebagai guru penggerak harus memiliki visi yang kuat terkait perannya sebagai agen perubahan di sekolah. Inkuiri Apresiatif dengan pendekatan BAJGA sangat cocok untuk melalkukan perubahan berbasis sumber daya yang akan menggerakan warga sekolah untuk melakukan perubahan positif, yang akan melahirkan budaya positif.

Modul 3.2 juga meliki kaitan dengan pembelajaran diferensiasi yaitu dengan menggunakan sumberdaya yang ada untuk berpelajaran diferensiasi contoh sederhananya ada penggunakan lingkungan sekitar dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Kekuatan individual peserta didik dalam aspek social emosional dalam  pembelajaran social emosional, dan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki perseta didik terhadap prestasi akan dilakukan coaching. Dalam pengeloaan sumber daya juga membutuhkan kemampuan dalam pengambilan keputusan yang cepat, tepat, cekat, dan akurat.

Kesimpulan Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya dan implementasinya di sekolah

Pemimpin adalah seseorang yang memiliki keterampilan dalam mempengaruhi orang lain dengan demikian seorang pemimpin mengetahui fungsi dan tanggung jawabnya supaya membawa kemajuan dan memberdayakan sumber daya yang ada. Dalam mengelolah sumber daya dapat menggunakan beberapa pendekatan berbasis kekurangan atau masalah (deficit based thingking) dan  Pendekatan berbasis asset atau kekuatan (asset based thingking). 

Pendekatan berbasis kekurangan atau masalah perhatian kita pada apa yg kurang dana pa yang tidak bekerja, segala sesuatu dilihat dari dari cara pandang negative sehingga harus bisa mengatasi kekurangan semakin curiga dan menjadikan kita buta pada potensi dan peluang. 

Sedangkan pendekatan bebrbasis asset adalah sebuah pendekatan asset  adalah konsep yang dikembangkan oleh dr. Kattery crammer seorang ahli psikologi yang mencari kekuatan berpikirpositif untuk mengembangkan diri, pendekatan ini ini merupakan cara positif dengan mengggunakan kekuatan untuk berpikir. , ada 7 aset utama atau sering disebut sebagai modal, yaitu Modal Manusia, Modal Sosial, Modal Fisik, Modal Lingkungan/alam, Modal Finalsial, Modal Politik, Modal agama dan budaya.

Dalam mempelajari modul pemimpin dalam pengelolaan sumber daya sangat bermanfaat bagi saya banyak wawasan baru yang saya dapatkan untuk memperbaiki komunitas  di sekolah dan memperbaiki rencana selanjutnya untuk lebih maksimal dari dalam memberdayakan sumber daya yang ada di sekolah. Dan saat dipraktikan ternyata mudah untuk dipraktikan dalam tiap jenjang pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun