Mohon tunggu...
Yuliani
Yuliani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Dengan tulisan saya dapat berbagi pengalaman, ilmu, dan perasaan melalui sebuah kata-kata/kalimat. Dengan tulisan juga saya dapat di kenang melalui tinta. terima kasih sudah membaca dan mengunjungi blog ini dalam berproses.🤗(●'◡'●)⭐

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Maulid Nabi Muhammad 1449 H: Meneladani Kasih dan Kedermawanan Rasulullah

27 September 2024   17:00 Diperbarui: 27 September 2024   17:03 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Acara ini sering dilakukan oleh berbagai kalangan di dunia maupun di Indonesia. Maulid Nabi Muhammad SAW adalah salah satu peringatan untuk mengingatkan kita untuk selalu mengingat Allah dan menghormati sosok yang mulia, Sayyidul Anbiya, Nabi Muhammad SAW. Kehadiran kita sebagai umat Muslim. Hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim menegaskan, "Tidak akan sempurna keimanan seseorang hingga ia mencintai Nabi lebih dari dirinya sendiri."

Cinta kepada Nabi Muhammad SAW harus tumbuh dalam hati kita agar kita terhindar dari sifat syirik dan layak mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat kelak. Peringatan Maulid Nabi ini juga merupakan sunah yang mulia. Melalui kegiatan seperti silaturahmi, berzikir bersama, mengaji, dan memperbanyak istighfar, kita diajak untuk senantiasa memohon ampun kepada Allah SWT dan memperbaharui taubat kita.

Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, kita dianjurkan untuk beristighfar sebanyak 100 kali sehari. Kita melantunkansecara bersama-sama mengucapkan istighfar, "Astaghfirullah, Astaghfirullah," sebagai bentuk kesadaran dan permohonan ampun atas dosa-dosa yang telah kita perbuat. Sosok Nabi Muhammad SAW pantas dijadikan teladan bagi kita untuk menjadi umat yang selalu berada dalam kebaikan. Nabi Muhammad SAW mengajarkan juga agar tetap bersikap dermawan, tidak pelit, dan memiliki loyalitas sosial yang tinggi. 

Salah satu cerita Nabi tidak hanya membantu umat Islam, tetapi juga orang-orang dari agama yang berbeda dan tidak membeda-bedakan. Salah satu contoh yang menginspirasi kita adalah ketika Nabi menyuapi seorang Yahudi yang buta meskipun orang tersebut sering menghina beliau. Namun, ketika Nabi wafaat maka Yahudi yang buta mencari sosok Nabi yang menyuapinya lalu masuk islam karena kebaikan Nabi. Inilah bukti cinta dan kasih sayang Nabi yang tanpa batas dan tidak pandang bulu.

Kedermawanan adalah salah satu sifat kekasih Allah dan wali-Nya. Orang yang dermawan selalu memberikan keringanan bagi orang lain, baik dengan harta, tenaga, maupun doa. Dengan begitu kita wajib memiliki sifat seperti Nabi yaitu dermawan terhadap sesama orang lain. Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini menjadi salah satu bukti kecintaan kita kepada beliau, dengan harapan kita dapat bertemu dan mendapatkan syafaatnya di surga-Nya kelak. Peringatan ini juga menjadi kesempatan untuk meneladani kebiasaan Nabi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Part 2

Semoga bermanfaat!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun