Mohon tunggu...
Yullianty Indah P S
Yullianty Indah P S Mohon Tunggu... Lainnya - Just an ordinary girl.

Terima kasih yang sudah mampir dan membaca, silahkan tinggalkan komentar yang dapat membangun tulisan ini agar lebih baik... hatur nuhun~

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meningkatnya "Manusia Silver" Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kota Cilegon

10 Januari 2025   08:46 Diperbarui: 10 Januari 2025   08:45 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

            Masyarakat tidak menyerah begitu saja, mereka terus berusaha mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari -- hari. Sulitnya mencari pekerjaan di masa pandemi ini menyebabkan masyarakat untuk terus berusaha mencari nafkah dengan melakukan hal apapun. Salah satunya ialah masyarakat yang mencari nafkah dengan menjadi Manusia Silver atau "Silver Man". Manusia Silver bisa kita jumpai disekitaran jalanan dan sekitar lampu merah diperkotaan. Mereka memiliki ciri khas yaitu dengan tampilan sekujur tubuhnya dipenuhi cat berwarna silver. Sehingga itulah mengapa mereka disebut dengan Manusia Silver. Aksi yang mereka lakukan biasanya menjadi patung. Setelah beberapa menit menjadi patung mereka akan menadahkan tempat ke orang -- orang yang ingin memberikan uang seikhlasnya. Manusia Silver melakukan hal tersebut bukan tanpa sebab, tapi untuk menyambung hidup agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

            Di Kota Cilegon hampir disetiap lampu merah kita bisa melihat kehadiran dari manusia silver yang biasanya jumlah mereka lebih dari 1 orang. Mulai dari anak -- anak sampai orang dewasa. Semenjak pandemi covid-19 ini saya merasa jumlah mereka terus meningkat yang hampir disetiap lampu merah saya jumpai. Jumlah mereka pun lebih dari 1 orang karena bergantian antara satu dengan lainnya. Mereka seperti sebuah keluarga atau pun komunitas, sehingga mereka bekerja sama dalam melakukan aksinya. Ancaman iritasi kulit bisa saja terjadi kepada mereka, karena hampir seharian sekujur tubuh mereka dibaluti oleh cat silver. Manusia Silver sebenarnya sama dengan pengamen dan anak jalanan, karena mereka sama -- sama mencari nafkah di jalanan, hanya yang membedakan manusia silver dapat dilihat dari tubuhnya yang dari atas sampai bawah dilumuri cat berwarna silver. Sehingga inilah yang membuat saya ingin melakukan penelitian dengan narasumber Manusia Silver di Kota Cilegon Pada Masa Pandemi Covid-19 ini.

METODE PENELITIAN

            Pada Jurnal ini menggunakan metode kualitatif dengan sifat deskripsif. Sebagaimana ditunjukkan oleh namanya, penelitian ini bertujuan memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu atau gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih. Biasanya, penelitian deskriptif seperti ini menggunakan metode survei (Atherton dan Klemmack, 1982).

            Dalam penelitian ini akan melakukan teknik observasi dan wawancara pada informan penelitian ini. Wawancara dilakukan secara langsung kepada informan penelitian ini yaitu Manusia Silver di Kota Cilegon, yang dilakukan dari 1 Mei 2021 sampai dengan 1 Juni 2021.

HASIL DAN PEMBAHASAN

            Manusia Silver di Kota Cilegon pada masa pandemi Covid-19 ini mengalami peningkatan, dapat dilihat secara langsung disetiap lampu merah di Kota Cilegon banyaknya Manusia Silver yang berada disana. Berdasarkan observasi yang saya lakukan, menemukan bahwa terjadinya peningkatan manusia silver ini karena disebabkan oleh berbagai macam faktor. Manusia Silver yang saya temukan berbagai macam umurnya, dari remaja sampai dewasa. Ada yang menjadikan perannya sebagai Manusia Silver ini sebagai sumber nafkah dan ada yang sekedar untuk mengisi waktu luang. Jika dipresentasekan, sebelum pandemi sekitar 40% Manusia Silver dan selama pandemi covid-19 ini bertambah menjadi 70% Manusia Silver di Kota Cilegon.

            Manusia Silver menggunakan komunikasi nonverbal dengan gaya kedua tangan di depan yang menyerupai Patung sedang berjalan, mereka meminta sumbangan. Kemudian Manusia Silver itu menghampiri menyodorkan kardus, dan pengendara memasukan uang tanpa ragu-ragu. Dari receh hingga uang kertas, masuk kedalam kardus tersebut. Tak sungkan para Manusia Silver itu pun tersenyum sambil menunduk tanda mengucapkan terima kasih kepada pengendara. Komunikasi nonverbal biasanya merupakan kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata (Boove dan Thill, 2003:4).

            Manusia Silver sudah menunjukkan bahwa mereka seperti sebuah patung, sehingga komunikasi yang dilakukan pun tidak banyak, biasanya hanya sebuah gerakan tubuh dan ucapan terima kasih kepada para pengendara dan masyarakat yang telah memberikannya uang.

Berdasarkan pengamatan dan observasi yang saya lakukan, saya menemukan berbagai macam faktor orang menjadi Manusia Silver, yaitu sebagai berikut.

1. Faktor Kebutuhan Ekonomi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun