Jambu Biji atau Psidium Guajava sebagai ramuan untuk kesehatan ternyata tidak hanya dikenal di Indonesia. Para dukun dari suku Indian dan Amazon kabarnya lazim menggunakan buah ini untuk mengobati pasien-pasiennya. Di Peru, buah ini telah dibudidayakan sejak ribuan tahun yang lalu dan dipercaya sebagai pengobatan berbagai penyakit. Hingga saat ini pun pamor jambu biji masih terkenal di Brasil, Ghana, Haiti, Meksiko, dan daerah Amerika latin lainnya.
Apa sebenarnya kandungan buah yang dikenal juga dengan guava ini? Jambu biji kaya akan tannin, flavonoid, karotenoid, serat dan terutama berbagai vitamin. KAndungan vitamin C dalam jambu biji sangat tinggi, yaitu 80 mg vitamin C per 100 gram buahnya. Jumlah ini tiga kali lebih tinggi dibanding buah jeruk, bahkan sepuluh kali lebih tinggi dibanding buah pepaya. Berkat kandungan vitamin C yang tinggi ini, kekebalan tubuh akan meningkat dan proses penyembuhan luka pun berlangsung lebih cepat. Tak heran bila buah ini sangat baik untuk mempertahankan daya tahan dan kebugaran tubuh.
Tidak terbatas pada buahnya, daun dan batang jambu biji pun dipercaya bermanfaat untuk kesehatan. Tahun 2004 yang lalu, Universitas Airlangga (Unair) dan RSUD Dr. Soetomo Surabaya mengadakan penelitian preklinis terhadap ekstrak daun jambu biji untuk pengobatan penyakit demam berdarah. Hasilnya, ekstrak daun jambu biji terbukti efektif digunakan dalam penyembuhan pasien anak yang menderita demam berdarah.
Tidak hanya meningkatkan jumlah trombosit pada penderita demam berdarah, ekstrak daun jambu juga diduga membantu menghambat pertumbuhan virus dengue, penyebab demam berdarah. Dari penelitian preklinis tahun 2003 yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) bekerja sama dengan Unair dikatakan bahwa senyawa tannin dan quersetin dalam ekstrak daun jambu biji dapat menghambat aktifitas enzim reverse transkriptase yang berarti menghambat pertumbuhan virus berinti RNA, termasuk virus dengue.
Khasiat penggunaan jambu biji untuk mengatasi demam berdarah memang tidak dapat dipercaya begitu saja. Dalam dunia kedokteran, untuk mengatakan bahwa sebuah obat atau zat tertentu berkhasiat dalam penyembuhan suatu penyakit harus dibuktikan melalui serangkaian penelitian dan uji klinis dengan metode yang tepat. Hingga kini laporan uji klinis jambu biji untuk pengobatan demam berdarah belum ada.
Penelitian klinis mengenai jambu biji untuk pengobatan demam berdarah memang perlu dilakukan lebih lanjut. Oleh karena itu penggunaan buah maupun daun jambu biji ini sebaiknya hanya diberikan sebagai terapi tambahan. Terapi dasar demam berdarah berupa penggantian cairan harus tetap dilakukan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H