Mohon tunggu...
Yull Eko Putra
Yull Eko Putra Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Kuliah di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta (1993-1999) Program Strata 1, Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Hubungan Masyarakat. Bekerja di Lembaga Manajemen FORMASI (2002-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Ikan Gabus, Baik untuk Sembuhkan Luka

29 Desember 2013   18:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:22 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1388317091898651718

Ikan Gabus, Baik untuk Sembuhkan Luka Secara Empiris, banyak anjuran untuk mengkonsumsi ikan gabus seusai kita menjalani operasi. Ternyata hal ini bukan tanpa alasan karena ikan gabus punya kemampuan untuk mempercepat penyembuhan luka. Ikan yang dikenal denga nama ikan kutuk (Jawa), dan ikan haruan (Kalimantan) ini mengandung protein ikan albumin. Sedangkan dalam plasma darah manusia, albumin merupakan jenis protein terbanyak dan mencapai 60%. Itulah mengapa albumin sangat baik dikonsumsi pasca operasi karena kemampuannya dalam memasok albumin sehingga sel darah dapat melakukan regenerasi sel baru lebih cepat dan mempercepat pula proses penyembuhan. Hal ini sudah dibuktikan dalam berbagai penelitian ilmiah yang menunjukkan proses penyembuhan lebih cepat pada pasien pasca operasi yang mengkonsumsi ikan gabus secara teratur dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsinya. Tak hanya mempercepat regenerasi sel, albumin juga mengatur keseimbangan cairan dalam sel, memberi nutrisi, dan mengeluarkan kotoran. Dibandingkan dngan ikan tawar lainnya seperti ikan mas, betok maupun lele, ikan gabus memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dan setara dengan ikan bandeng. Protein kolagen yang dikandungnya juga mencapai 3-5% membuat daging ikan gabus terasa lembut. Agar tak merusak kandungan gizi dan proteinnya, sebaiknya ikan gabus diproses dengan cara rebus atau kukus seperti dibuat sup, pindang, atau olahan seperti otak-otak. Jika digoreng selain akan merusak kandungan gizinya juga membuat kandungan lemak pada ikan gabus meningkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun