Mohon tunggu...
Yuli Yanti
Yuli Yanti Mohon Tunggu... Dosen - Melakukan yang terbaik.

Prodi Peternakan UNS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa MBKM UNS Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) di Desa Kedungdowo, Andong, Boyolali

15 November 2022   11:15 Diperbarui: 15 November 2022   13:08 1225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok mahasiswa Program Studi Peternakan yang tergabung dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC). Kegiatan yang ditujukan untuk Kelompok Tani Ternak Tani Subur dan karangtaruna ini berlangsung di Desa Kedungdowo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali. Kegiatan MBKM ini dibawah bimbingan Yuli Yanti, S.Pt., M.Si., Ph.D dan drh. Endang Tri Rahayu, M.P. dari Prodi Peternakan, UNS.

Ivan Risky Avianto selaku ketua tim mahasiswa MBKM UNS desa Kedungdowo, Kecamatan Andong, menerangkan bahwa pelatihan tersebut dilatarbelakangi oleh adanya limbah kotoran ternak, khususnya urine sapi yang cukup melimpah di kelompok ternak tersebut dan belum terdapat pemanfaatan secara lebih lanjut, sehingga ia bersama dengan timnya mencoba memberikan solusi untuk pengelolaan limbah urine tersebut.

Dua narasumber dihadirkan dalam kegiatan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair ini yang merupakan mahasiswa dari Kelompok Studi Ilmiah Universitas Sebelas Maret, yaitu Giandhar Ryandita Fernanda dan Nur Latifah. Sebelum melakukan pelatihan, Giandhar selaku narasumber menyampaikan materi yang kemudian dilanjutkan oleh Nur Latifah.

Pada pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair yang berlangsung pada Minggu (13/11/2022) ini, Nur Latifah dan Giandhar menjelaskan langkah-langkah dalam pembuatan Pupuk Organik Cair. Alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu ember plastik yang disertai dengan penutup dengan volume 50 liter, gelas ukur, pengaduk, urine sapi, air, EM4, molase (tetes tebu), kunyit, jahe, lengkuas, kencur, dan temu ireng.

Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) diawali dengan mempersiapkan alat dan bahan. Kunyit, jahe, lengkuas, kencur, dan temu ireng dihaluskan terlebih dahulu lalu dipisahkan. Urine sapi diambil dari tempat penampungan dan dimasukkan ke dalam ember plastik berukuran 50 liter lalu ditambah dengan bahan yang telah dihaluskan. 

Penambahan bahan ini berfungsi untuk menekan bau pada urine sapi. Setelah tercampur rata EM-4 dimasukkan lalu ditambah dengan molase atau tetes tebu sambil diaduk. Setelah semua bahan tercampur ditambah dengan air untuk menghidupkan bakteri yang terdapat dalam EM-4. Fermentasi pupuk dilakukan selama 14 hari dengan dilakukan pengadukan setiap harinya, dengan tujuan mengeluarkan amoniak dalam urine.

Mahasiswa MBKM UNS dan warga Desa Kedungdowo berharap dengan adanya kegiatan tersebut dapat menambah wawasan dan keterampilan Kelompok Ternak serta warga sekitar dalam mengelola kotoran ternak utamanya urine menjadi pupuk cair sebagai komoditas tanaman mereka sekaligus dapat memajukan pertanian di Desa Kedungdowo, Kecamatan Andong.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun