Mohon tunggu...
Yulius Sabon Kedan
Yulius Sabon Kedan Mohon Tunggu... -

Hidup itu indah jadi jangan di siasiakan, jadilah diri sendiri dan terus berusaha.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kapan Deritaku Berakhir?

14 Mei 2013   19:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:35 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

KAPAN DERITAKU BERAKHIR..??

Deritaku tanpa batas

Tanpa ujung pangkal deritaku

Egoisnya dunia menderaku

Terkapar aku dalam kelaparan

Kerasnya dunia membangunkanku

Rasa malas jadi lawanku

Malu tak ku hiraukan

Hinaan tak ku dengar

Sebelum matahari terbit di ufuk timur

Sebelum si jago berkokok

Aku mencari sepeser demi hidup

Semangatmembuatku bertahan



Panasnya matahari yang menyengat

Hingga tubuhku tak tau rasanya

Demi menghidupi keluarga aku bertahan

Sampai matahari tak lagi muncul




Iri kepada yang lebih dariku

Yang hidupnya tak kurang apapun

Namun itu keadilan yang ku dapat

Bersyukur kepada Mu kan ku junjung tinggi



Bertahan terus tanpa mengeluh

Menjalani likunya hidup

Hingga letih menderaku

Tak tahu sampai kapan deritaku



Kepada yang kuasa ku berlindung

Doa tak henti ku panjatkan

Demi melawan kerasnya dunia

Hingga raga tak lagi bernyawa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun