Ekonomi kreatif berasal dari gabungan dua kata, yaitu ekonomi dan kreatif. Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani "oikonomia," yang terbentuk dari dua kata, yaitu "oikos" yang berarti rumah tangga dan "nomos" yang berarti mengatur. Secara harfiah, oikonomia berarti mengatur rumah tangga, namun seiring berjalannya waktu, maknanya berkembang menjadi ilmu yang mempelajari cara mengelola sumber daya untuk mencapai kesejahteraan. Konsep rumah tangga dalam hal ini tidak terbatas pada keluarga saja, melainkan mencakup kelompok sosial seperti perusahaan, kota, atau bahkan negara.Â
Ekonomi kreatif merupakan salah satu upaya untuk mencapai pembangunan berkelanjutan melalui kreativitas, yang mana pembangunan berkelanjutan itu sendiri adalah suatu kondisi perekonomian yang kompetitif dan memiliki cadangan sumber daya yang dapat diperbaharui. Dengan kata lain, ekonomi kreatif merupakan refleksi dari semangat untuk bertahan hidup yang sangat penting bagi negara maju, sekaligus memberikan kesempatan yang sama bagi negara berkembang. Ekonomi kreatif mengedepankan pemanfaatan sumber daya yang tidak terbatas, yaitu ide, bakat, dan kreativitas.
Ciri-ciri ekonomi kreatif antara lain:
1. Bergantung pada Kreativitas dan Inovasi
Ekonomi kreatif berfokus pada pemanfaatan ide, kreativitas, dan inovasi dalam menciptakan produk atau layanan yang bernilai ekonomi.
2. Menghasilkan Nilai Tambah
Ekonomi kreatif mengubah sumber daya (baik itu material, informasi, maupun teknologi) menjadi produk atau layanan yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi, terutama dalam aspek budaya, seni, dan teknologi.
3. Berdasarkan Pengetahuan dan Keahlian
Keahlian, keterampilan, dan pengetahuan dalam bidang tertentu menjadi dasar pengembangan produk atau jasa dalam ekonomi kreatif, seperti desain, musik, film, dan aplikasi teknologi.
4. Menggunakan Teknologi
Banyak sektor dalam ekonomi kreatif yang memanfaatkan teknologi untuk menciptakan produk dan layanan baru, meningkatkan efisiensi, serta menjangkau pasar yang lebih luas.