Mohon tunggu...
Yulius Evan Christian
Yulius Evan Christian Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Saya adalah seorang dosen farmasi yang aktif dalam tridharma perguruan tinggi, dengan fokus di bidang teknologi farmasi dan penelitian bahan alam. Selain itu, saya juga produktif menulis artikel kesehatan di media massa, mengedukasi masyarakat melalui tulisan informatif yang relevan dengan isu-isu terkini di dunia farmasi dan kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Produk Pemutih Kulit: Solusi Cantik atau Bencana untuk Kesehatan?

10 Desember 2024   11:30 Diperbarui: 10 Desember 2024   16:22 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berbagai jenis kosmetika pemutih, Sumber: Shutterstock

Kulit sehat bukan soal warna, tapi soal bagaimana Anda merawatnya dengan cinta

Kulit cerah sering dianggap sebagai standar kecantikan, terutama di Asia. Produk pemutih kulit terus menjadi primadona di pasaran. Mulai dari krim hingga suntikan, banyak orang tergoda untuk mencobanya demi mendapatkan kulit yang dianggap lebih "ideal". Tapi, apakah kita benar-benar memahami efeknya terhadap tubuh dan kesehatan? Artikel ini akan mengupas tuntas kenapa produk pemutih kulit begitu populer, bahaya yang mengintai, hingga cara aman merawat kulit agar tetap sehat dan cantik. Yuk, baca sampai selesai!

Kenapa Produk Pemutih Kulit Digandrungi?

Tren kulit putih bukanlah hal baru. Sejak lama, kulit cerah sering dikaitkan dengan kecantikan, kesuksesan, dan bahkan status sosial. Banyaknya stigma kulit gelap dianggap hasil dari kerja keras di bawah matahari, sedangkan kulit putih diasosiasikan dengan gaya hidup mapan dan glamor. Hal ini diperkuat oleh iklan-iklan dan media yang sering menampilkan tokoh berkulit terang sebagai simbol kecantikan.

Namun, di balik tren ini, banyak orang lupa bahwa warna kulit tidak ada hubungannya dengan kesehatan, kebahagiaan, atau kepribadian. Sayangnya, tekanan sosial membuat banyak orang tergoda untuk mencoba produk pemutih kulit tanpa memikirkan risikonya.

Tren Terkini: Belakangan ini, muncul tren "glass skin" atau kulit yang tampak cerah, lembap, dan bercahaya seperti kaca, yang dipopulerkan oleh budaya K-beauty (Korean beauty). Tren ini menekankan pentingnya perawatan kulit yang sehat daripada sekadar mencerahkan. Meski demikian, banyak orang masih salah kaprah dengan menganggap glass skin sama dengan kulit putih, sehingga tetap mencari jalan pintas menggunakan produk pemutih.

Bahaya di Balik Produk Pemutih Kulit

1. Kandungan Kimia Berbahaya Banyak produk pemutih kulit di pasaran mengandung bahan kimia seperti merkuri, hidrokuinon, dan steroid. Berikut efeknya:

Merkuri: Dapat merusak ginjal, sistem saraf, dan menyebabkan keracunan jika digunakan terus-menerus.

Hidrokuinon: Meningkatkan risiko kanker kulit dan menyebabkan ochronosis (kulit gelap permanen).

Steroid: Membuat kulit menjadi tipis, sensitif, dan rentan terhadap infeksi.

2. Efek Samping yang Menakutkan Meskipun awalnya kulit tampak lebih cerah, efek jangka panjang bisa berbahaya. Bahan kimia ini dapat memicu kerusakan kulit permanen, flek hitam, hingga luka. Tidak jarang, pengguna juga mengalami reaksi alergi serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun