Apa itu urbanisai?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) urbanisasi diartikan sebagai perpindahan penduduk secara berduyun-duyun dari desa (kota kecil, daerah) ke kota besar (pusat pemerintahan).
Diperkirakan sekitar 50.000 pendatang akan masuk di Jakarta pasca libur lebaran tahun 2022 ini. Sementara di kota-kota besar lainnya di Indonesia juga akan mengalami hal yang sama meski angkanya tidak sebesar di Jakarta.
Perpindahan penduduk dari desa ke kota dipicu oleh pembangunan yang timpang antara desa dan kota. Kota sebagai pusat aktivitas penduduk baik ekonomi, sosial, dan budaya terus menggeliat juga pada sektor lainnya.Â
Tidak mengherankan jika pembangunan baik fisik dan nonfisik yang semakin masif dimkota besar dan desa masih jauh tertinggal mempercepat laju urbanisasi dari tahun-ke tahun.Â
Kota-kota besar seperti: Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, serta kota-kota lain baik di pulau Jawa dan luar Jawa yang makin melesat dalam pembangunan akan menjadi magnet bagi penduduk yang tinggal di desa untuk mengadu nasib di kota-kota besar tersebut.
Mengapa terjadi urbanisasi?Â
Ada dua faktor penyebab terjadinya urbanisasi yaitu faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor pendorong adalah faktor yang menyebabkan terjadinya urbanisasi karena situasi dan kondisi dari daerah asal. Sedangkan faktor penarik adalah hal-hal yang menyebabkan alasan mengapa penduduk menuju ke suatu kota yang menjadi tujuan kaum pendatang.
Faktor pendorong urbanisasi pada dasarnya adalah alasan mengapa orang meninggalkan kampung halamannya, hal ini terkait dengan masalah ekonomi, sosial, budaya, serta politik yang terjadi. Adapun faktor pendorong urbanisasi antara lain:
- Kurangnya lapangan kerja di desa.
- Kurangnya sarana dan prasarana kehidupan yang ada di desa.
- Semakin menyempitnya lahan pertanian di desa.
- Ketidakcocokan dengan tradisi atau budaya setempat.
- Kurangnya saranya pendidikan dan hiburan.
- Upah kerja yang sedikit.
- Keterbatasan sumber daya alam di desa.
- Adanya wabah atau bencana alam.
- Daerah asal dijadikan proyek pembangunan.
- Kesulitan untuk mengembangkan diri di desa.