Mohon tunggu...
Yulius Benny S
Yulius Benny S Mohon Tunggu... Guru - Bagawi huang kasanang atei

Iya Mulik Bengkang Turan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

A Teras Narang Sosialisasi Empat Pilar di SMA Negeri 4 Palangka Raya

1 April 2023   21:53 Diperbarui: 1 April 2023   21:57 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ANGGOTA DPD RI, Dr. Agustin Teras Narang, SH saat melakukan sosiaslisasi empat pilar di SMA Negeri 4 Palangka Raya(27/3) Dokpri

PALANGKA RAYA- Anggota DPD RI Perwakilan Kalteng, Dr. Agustin Teras Narang, SH melakukan sosialisasi Empat Pilar di SMA Negeri 4 Palangka Raya (27/3). Dalam sosialisasinya, ia menekankan kepada para siswa dan siswi akan pentingnya empat pilar, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

"Karena kedepan inikan apalagi di tahun 2045 miliknya mereka (generasi para siswa dan siswi saat ini), jadi kita melakukan diskusi, melakukan pendalaman terhadap makna dari Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI," ucapnya.

Iapun memandang bahwa sosialisasi empat pilar tersebut harus dilakukan secara terus- menerus dan tidak boleh berhenti. Hal ini maksudkan agar nilai- nilai kebangsaan selalu diperkuat bagi para siswa dan siswi yang kedepannya akan menjadi generasi penerus bangsa.

PARA Guru dan siswa tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut (Dokpri)
PARA Guru dan siswa tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut (Dokpri)

Disamping itu, ia juga menilai bahwa para siswa dan siswi memiliki pemahaman yang baik tentang empat pilar kebangsaan. Sehingga, iapun berharap agar mereka mampu untuk mengimplementasikan empat pilar tersebut dalam kehidupan sehari- hari.

"Mereka cukup memahami dengan baik, dan tentu kita harapkan mereka mampu untuk mengimplementasikannya, karena bukan hanya untuk dibaca, tetapi untuk diimplementasikan," harapnya.

Kemudian, ketika disinggung mengenai rentannya para siswa terpapar radikalisme, ia juga menyampaikan bahwa mereka harus menyadari betul bahwa perbedaan suku, ras, dan agama merupakan aset berharga yang dimiliki oleh bangsa sendiri.

"Kalau saya melihatnya sederhana saja, dimulai dari diri kita, jadi dimulai dari diri mereka masing- masing untuk menyadarkan bahwa perbedaan itu pasti ada, tetapi kita harus menghormati perbedaan. Saya tadi mengatakan bahwa perbedaan itu menjadi aset," tandasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun