Tamiang Layang- Perjalanan cukup panjang akan saya lalui pada hari ini (23/12) Â yakni menjejal daerah pedalaman di Provinsi Kalteng dari kota Tamiang Layang menuju ke Kota Muara Teweh yang terletak tepat di jantung Pulau Kalimantan.
Pagi itu sayapun bergegas menggeber gas sepeda motor saya dengan kecepatan sedang meninggalkan kota "Manuwu" (bahasa dayak maanyan: ganteng) Â menuju ke Kota Ampah sebelum melanjutkan perjalanan menuju ke Kota Muara Teweh.
Selama 50 menit perjalanan melalui puluhan desa, dengan kondisi jalan cukup mulus dengan sedikit tanjakan dan turunan yang tidak terlalu terjal akhirnya tibalah saya di kota Ampah ibu kota Kecamatan Dusun Tengah.
Kota Ampah meruapakan kota transit dari Banjarmasin menuju ke Muara Teweh, Buntok, Puruk Cahu, Palangka Raya maupun sebaliknya. Bisa dikatakan, kota ini merupakan kota dagangnya Kabupaten Barito Timur, karena memiliki pasar dan pertokoan yang cenderung lebih lengkap dibandingkan dengan Tamiang Layang, ibu kota Kabupaten Barito Timur.
Deretan pertokoan, gedung-gedung walet, warung makan, rumah makan, bank-bank menjamur di kota Kecamatan ini sehingga menjadikannya sebagai kota transit menuju ke pedalaman Kalteng.Â
Dari kota Ampah, perjalanan menuju Muara Teweh masih sekitar 135 Km lagi dan memakan waktu kurang lebih 3 jam perjalanan. Jalanan berbukit dengan kondisi aspal mulus mewarnai perjalanan menuju pedalaman Kalteng.
Suasana pedesaan ditambah dengan lebatnya hutan, lebatnya perkebunan karet milik warga membuat udara siang itu terasa segar dan sejuk ditambah lagi kondisi jalanan berbukit membuat hati terasa senang karena berada jauh dari kebisingan kota.
Gerbang selamat datang di kota Muara Teweh menyambut kedatangan saya sore itu. Saat mulai memasuki kawasan kota Muara Teweh, deretan pertokoan, perguruan tinggi, SPBU, taman, bundaran, jembatan, serta lalu lintas yang cukup ramai mengiringi langkah saya saat memasuki kota ini.