Mohon tunggu...
SUSWAHYUNI
SUSWAHYUNI Mohon Tunggu... Guru - GURU SMP

SEDANG MENJALANI PENDIDIKAN S2

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Guru dalam Mencegah Dampak Negatif Globalisasi di Sekolah

24 Juni 2024   22:38 Diperbarui: 24 Juni 2024   22:40 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Suswahyuni, S.E

NPM : 2323031002

Globalisasi memberikan dampak positif dan negatif bagi setiap warga negara indonesia. namun, tidak setiap warga negara menyikapi dampak negatif globalisasi dengan baik. Terjadinya penurunan kuwalitas moral bangsa merupakan salah satu dampak negatif dari globalisasi. Adapun penurunan kuwalitas moral bangsa dapat kita lihatbanyaknya bermunculan kasuskasus yang tidak sesuai dengan nilainilai norma yang hidup dalam masyarakat indonesia, seperti: maraknya pencurian, pembunuhan, pemerkosaan dikalangan masyarakat serta kasus-kasus kenakalan remaja seperti tawuran, sex bebas dan penyalahgunaan narkoba terutama yang terjadi dikalangan pelajar. Beberapa kasus diatas menunjukkan bahwa pendidikan kita belum mampu membangun karakter bangsa. Karena, hingga saat ini praktik pendidikan yang terjadi dikelas-kelas tidak lebih dari latihan-latihan skolastik, seperti mengenal, membandingkan, melatih, dan menghafal. (Winarno Surachmad, dkk.: 2003: 114).

Dampak Negatif Globalisasi pada Siswa

  • Pergeseran Nilai Budaya

Globalisasi sering kali membawa pengaruh budaya asing yang dapat menggeser nilai-nilai lokal dan nasional. Siswa yang terus-menerus terpapar oleh budaya asing melalui media sosial, film, dan musik mungkin mulai mengadopsi gaya hidup dan perilaku yang tidak sesuai dengan budaya dan norma lokal. Hal ini dapat menyebabkan krisis identitas dan hilangnya jati diri.

  • Ketergantungan pada Teknologi

Kemajuan teknologi yang dipicu oleh globalisasi memberikan kemudahan akses informasi dan komunikasi. Namun, ketergantungan yang berlebihan pada teknologi dapat mengurangi interaksi sosial langsung, mengganggu perkembangan keterampilan sosial, dan menyebabkan kecanduan digital. Siswa mungkin lebih memilih menghabiskan waktu dengan gadget daripada berinteraksi dengan teman atau keluarga.

  • Kesenjangan Sosial dan Ekonomi

Globalisasi dapat memperbesar kesenjangan antara siswa yang memiliki akses terhadap teknologi dan informasi dengan mereka yang kurang beruntung. Siswa dari latar belakang ekonomi yang lebih rendah mungkin kesulitan mengikuti perkembangan teknologi dan informasi, sehingga memperburuk disparitas sosial dan ekonomi di kalangan siswa.

  • Penyebaran Informasi yang Tidak Akurat

Akses mudah terhadap informasi melalui internet juga membawa risiko penyebaran informasi yang tidak akurat atau hoaks. Siswa yang kurang memiliki keterampilan literasi digital mungkin mudah terpengaruh oleh informasi yang salah, yang dapat mempengaruhi pemikiran dan perilaku mereka.

Pemerintah tampaknya sudah mulai sadar akan pentingnya nilai moral bagi sebuah bangsa, hal tersebut dapat terlihat dengan digalakannya pembangunan moral bangsa melalui pendidikan karakterdalam sistem pendidikan nasional sejak tahun 2010 hingga saat ini yang diintegrasikan dalam kurikulum 2013. Pendidikan karakter bangsa merupakan pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan krakter sebagai karakter dirinya, penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang religius, nasionalis,produktif dan kreatif (PUSLITBANG KEMDIKNAS: 2010). Dengan digalakanya pendidikan karakter bangsa dalam sistem pendidikan nasional diharapkan dapat mengatasi dampak negatif dari globalisasi dalam hal penyimpangan perilaku terhadap moral bangsa.

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau juga kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan mendasari cara pandang, berpikir, sikap, dan cara bertindak orang tersebut. Kebajikan tersebut terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan norma seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, hormat kepada orang lain (Kemendiknas 2010).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun