Pilpres 2024 masih dalam hitungan tahun akan tetapi semaraknya sudah terasa saat ini. Banyak nama yang digadang-gadang menjadi calon presiden dan wakil presiden. Ada juga yang secara langsung maupun tidak langsung mempromosikan diri untuk ikut nyapres. Di antara nama-nama itu ada dari kalangan menteri aktif. Presiden Joko Widodo sepertinya memberikan "lampu hijau" kepada menterinya untuk ikut nyapres. Memang tidak ada larangan bagi menteri untuk mempromosikan diri menjadi calon presiden sejauh tidak menyalahgunakan wewenang yang ada padanya.
Beberapa nama menteri Indonesia Maju masuk dalam bursa calon presiden 2024. Sebut saja Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Airlangga Hartarto dan Erick Thohir. Mereka terus meningkatkan elektabilitas dan popularitas menjelang Pilpres 2024. Hal itu dipandang wajar dan sah-sah saja sebagai bagian dari proses demokrasi. Bagaimana pun sebagai warga negara mereka juga memiliki hak dan kewajiban untuk memilih dan dipilih sebagai calon presiden.
Para menteri mulai berlomba mempromosikan diri menjadi calon presiden. Kita bisa melihat di jalan-jalan banyaknya iklan yang menampilkan wajah-wajah menteri kita untuk menarik perhatian dan simpati masyarakat. Bukan hanya itu, banyak gebrakan baru yang mereka tunjukkan, dan berhasil menarik simpati masyarakat.Â
Misalnya saja Prabowo Subianto dalam posisinya sebagai Menteri Pertahanan (menhan) dengan prestasinya membentuk komponen cadangan (komcad) TNI. Prabowo juga terus meningkatkan sistem pertahanan dengan mendatangkan alutsista-alutsista baru. Bahkan di tangan Prabowo pula untuk pertama kalinya Indonesia menggunakan alutsista buatan anak bangsa.
Menteri badan Usaha Milik Negara (BUMN ) Erick Thohir juga terus melejitkan karirnya. Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) menobatkannya sebagai salah satu anggota Kabinet Indonesia Maju terbaik selama pandemi Covid-19. Sejak mendapat mandat menjadi menteri BUMN Â kabinet Indonesia Maju, Erick Thohir telah menggelontorkan berbagai gagasan dalam memajukan perusahaan plat merah milik negara. Bahkan pemerintah tidak segan-segan menutup dan merampingkan perusahaan milik negara yang dinilai tidak menguntungkan.
Tentu saja banyak prestasi lain yang ditunjukkan oleh menteri-menteri kita. Kita berharap semoga para menteri kita tidak hanya mempromosikan diri untuk menjadi calon presiden. Sebaiknya mereka mempromosikan karya yang nyata. Selain itu besar harapan kita mereka tidak menyalahgunakan fasilitas negara untuk nyapres. Lebih kita harapkan lagi supaya mereka tidak mengabaikan tugas negara yang saat ini mereka emban.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H