Mohon tunggu...
Yulius Solakhomi Wau
Yulius Solakhomi Wau Mohon Tunggu... Guru - Gratias Deo

Catholic Religion Teacher and Pastoral Ministry Agent

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Paolo dan Kerendahan Hati Paus

26 Oktober 2021   08:01 Diperbarui: 26 Oktober 2021   08:08 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih hangat dalam ingatan saya seorang bocah kecil yang benrama Paolo Jr. yang menyedot perhatian media dunia. Paolo, bocah yang berusia 10 tahun itu tiba-tiba naik di atas panggung auditorium saat audiensi Paus Fransiskus pada Rabu, 20 Oktober lalu. Paolo dengan beraninya meminta topi Paus. Tanpa canggung ia bahkan memegang kepala Sri Paus, pimpinan umat Katolik seluruh dunia itu. 

Tentang topik ini baca juga Seorang Anak Minta Topi Paus

Hal yang menarik lainnya bagi saya adalah kerendahan hati Paus. Umumnya pemimpin teras atas selevel presiden pun selalu dikawal dengan ketat. Tidak ada ada satu orang pun yang boleh mendekati apalagi menyentuhnya. Apalagi dalam acara-acara resmi seperti itu. Para pengawal juga tidak segan-segan melakukan perlindungan dengan cara apa pun kepada tokoh yang dikawalnya. Di banyak berita, kita bisa baca atau saksikan bahwa banyak juga yang harus berurusan dengan pihak keamanan saat ada orang yang berani menerobos ring pengawalan pemimpin.

Paolo mendapat perlakuan istimewa. Alih-alih diusir oleh pengawal Paus, bocah kecil itu malah duduk di samping Paus. Walau sesaat saja, tetapi dia lumayan bikin iri. Saya yakin siapa pun akan mendapat kesan yang tidak terlupakan kalau jumpa dengan Paus. Apalagi sampai duduk di sampingnya di atas panggung. Wah... bakal menjadi cerita yang tidak pernah putus seumur hidupnya.

Paolo bisa duduk di samping Paus bukanlah sesuatu yang kebetulan. Hal ini terjadi karena kerendahan hati Paus. Dia menyambut anak kecil itu dengan baik. Itulah ekspresi cinta Paus. Menerima siapa saja, melayani tanpa batas ruang dan waktu.

Andai saja pemimpin-pemimpin kita punya hati seperti Paus... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun