Mohon tunggu...
Yulita Selia
Yulita Selia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sikap Kreatif Produsen dalam Memasarkan Produk Agar Menarik Pelanggan

22 Oktober 2017   18:13 Diperbarui: 22 Oktober 2017   18:42 2606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

 Produsen adalah seorang  atau kelompok orang maupun badan usaha membuat suatu usaha yang menghasilkan output dalam bentuk barang maupun jasa. Produsen harus bisa membaca pergerakan pasar agar poduk yang dihasilkan dapat menarik konsumen, dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Seorang produsen atau pengusaha haruslah brpikir kreatif dan inovatif dalam memproduksi barang. Memikirkan produk alternatif, menentukan kemudahan dalam penggunaan produk yang bisa saja meningkatkan minat konsumen, memberikan estetika dalam tampilan produk sehingga menarik banyak pembeli. Selain itu produsen harus mampu memperhatikan pola perilaku konsumen. 

Hal ini penting karena adanya perbedaan yang signifikan antara  konsumsi produk masyarakat kelas atas dan masyarakat menegah bawah. Masyarakat kelas menengah atas biasanya lebih mengutamakan kenyamanan, style  dan gaya hidup, membeli pada toko yang berkualitas dan lengkap. Sedangkan masyarakat kelas menengah bawah lebih cenderung  menyukai barang-barang  murah dan terjangkau dan mereka lebih mementingkan kuantitas dari pada kualitas.

            Secara umum pemasaran adalah  suatu proses sosial dimana  individu dan kelompok mandapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan  dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya sepanjang dalam segala proses terpelihara dari hal-hal yang dilarang agama. Pemasaran yang dilarang terdiri dari tindakan-tindakan  yang diambil untuk memperoleh tanggapan yang diharapkan dari pelanggan terhadap beberapa produk. Kegiatan pemasaran tidak sekedar menciptakan transaksi-transaksi jangka pendek, dan mereka harus membangun jangka panjang dengan pelanggan, distributor dan pemasok.

            Sikap fathonah pada Rosulullah dapat diartikan sebagai intelektual, kecerdikan atau kebijaksanaan. Produsen yang fathonah artinya yaitu produsen yang memahami, mengerti dan menghayati secara mendalam segala hal yang menjadi kewajibannya. Dalam bisnis, implementasi ekonomi sifat fathana yaitu seulruh kegiatan harus dengan kecerdasan, dengan mengoptimalkan semua potensi akal  yang ada untuk  menapai tujuan yang diinginkan oleh konsumen.

            Dalam hal ini seorang produsen harus mempunyai sifat kreatif dan inovatif agar konsumen tertarik yaitu dengan meningkatkan level pelayanan seperti kita juga dapat membedakan tingkat level pembelian untuk ukuran tertentu. Kedua kita bisa memperbagus pengepakan dan pengemasan agar konsumen melihatnya lebih tertarik dan bernilai tinggi. Ketiga memberikan penghargaan kepada pelanggangan yang sangat baik mengenal produk kita ataupun kepada pembeli yang setia serta dalam jumlah yang besar, penghargaan tersebut diberikan bertujuan agar mereka itu menjadi pelanggan istimewa. 

Yang keempat yaitu peningkatan kualitas biasanya pelanggan yang memiliki tingkat pembelian tertentu dan cukup sering, disini produsen dapat memberikan kualitas produk yang lebih baik, pelayanan yang lebih baik dan sopan. Yang kelima yaitu mempercepat pelayanan, dimana agar kita berbeda dengan pesaing yaitu menjamin pelanggan untuk mendapatkan pelayanan yang lebih cepat, dan apabila produsen mematok harga yang tinggi maka pengirimannya itu harus cepat sesuai dengan ketentuan.

            Selain itu kita sebagai produsen dilarang mudah untuk mengobral sumpah  karena dalam etika bisnis islam mengobral sumpah tanpa sesuai dengan yang sesungguhnya dapat merusak nilai-nilai islami. Selain itu kita kita dianjurkan untuk jujur, menjaga agar selalu memenuhi akad dan janji serta kesepakatan-kesepakatan diantara kedua belah pihak (penjual dan pembeli), menghindari promosi palsu karena ini biasanya bertujuan untuk menarik perhatian pembeli dan mendorongnya untuk membeli. Jadi intinya semu berawal dari diri sendiri, dan kita sebagai produsen haruslah mempunyai sikap berinovatif dan kreatif dalam memasarkan produk agar supaya pelanggan tertarik.

            Sedangkan strategi pemasaran dalam islam yaitu rabbaniyah yang berarti ketuhanan yang bermakna paling adil, paling selaras dengan bentuk kebaikan, memusnahkan kebatilan dan menyebarluaskan kemaslahatan. Etis yaitu mengedepankan masalah ahlak.  Realistis yaitu mengedepankan nilai-nilai religius, kesalehan, aspek moral dan kejujuran berdasarkan syariat dalam segala aktifitas pemasarannya. 

Selain itu kita juga bisa memasarkan produk kita menngunakan media online untuk mengikuti  di era modern sepeerti sekarang. Dan kita dalam memasarkan produk tidak harus face to face, door to door, tetapi kita  dapat memanfaatkan teknologi canggih di era sekarang ini. Tetapi semua cara yang kita lakukan itu haruslah  hal-hal yang diridoi Allah SWT.

            Di jelaskan juga pada surat Yusuf ayat 100 yang bermakna " Dan tidak seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah dan Allah menimpakan azab kepada orang yang tidak mengerti" penjelasan ayat tersebut bahwa kita  harus menggunakan akal pikiran kita dengan sebaik baiknya dan digunakan kepada hal-hal yang baik. Allah juga akan menimpakan azab pada orang yang tidak mngert dan ia tidak berusaha untuk belajar dan mencari. 

Selain itu juga dijelaskan pada surat Al Alaq ayat 1-5 yang bermakna " Bacalah dengan (menyebut) tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah dan tuhanmulah Yang Maha Mulia, Yang mengajar (manusia)  dengan pena, Dia mengajrkan manusia apa yang tidak diketahuinya". Dari ayat di atas dapat kita fahami bahwa Allah memerintah hambanya untuk  membaca dari membaca kita akan mengetahui dan pena kegunanya untuk mencatat ilmu yang kita dapatkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun