Mohon tunggu...
Yulita
Yulita Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Menonton

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harmoni antara Ilmu Komunikasi dan Ajaran Islam: Membangun Jembatan Pemahaman

18 Desember 2024   11:05 Diperbarui: 18 Desember 2024   11:03 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era globalisasi yang semakin maju, komunikasi menjadi salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Di tengah kemajuan teknologi informasi, pemahaman tentang komunikasi tidak hanya terbatas pada teknik dan strategi, tetapi juga harus dilandasi oleh nilai-nilai moral dan etika. Dalam konteks ini, ajaran Islam menawarkan perspektif yang kaya mengenai komunikasi. Artikel ini akan membahas hubungan antara ilmu komunikasi dan prinsip-prinsip Islam, serta bagaimana keduanya dapat saling melengkapi untuk menciptakan interaksi yang lebih baik dalam masyarakat.

Ilmu komunikasi adalah disiplin yang mempelajari proses penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima melalui berbagai media. Dalam konteks Islam, komunikasi bukan hanya sekadar pertukaran informasi, tetapi juga merupakan sarana untuk menyebarkan kebaikan dan memperkuat hubungan antar sesama. Konsep "ukhuwah" atau persaudaraan dalam Islam menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan orang lain melalui komunikasi yang efektif.

Salah satu prinsip utama dalam komunikasi menurut ajaran Islam adalah kejujuran. Dalam Al-Qur'an Surah Al-Hujurat ayat 12, Allah SWT mengingatkan umat-Nya untuk tidak berprasangka buruk dan menghindari gosip. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan integritas. Kejujuran dalam berkomunikasi tidak hanya menciptakan kepercayaan di antara individu, tetapi juga memperkuat ikatan sosial.

Selain itu, etika komunikasi dalam Islam juga mencakup penggunaan bahasa yang sopan dan menghormati orang lain. Rasulullah SAW bersabda bahwa "kata-kata yang baik adalah sedekah." Ini menunjukkan bahwa setiap kata yang diucapkan memiliki dampak besar terhadap orang lain. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memilih kata-kata yang positif dan membangun saat berinteraksi dengan orang lain.

Di sisi lain, perkembangan teknologi informasi telah membawa tantangan baru dalam dunia komunikasi. Media sosial, misalnya, memberikan platform bagi individu untuk berbagi informasi secara cepat namun sering kali tanpa mempertimbangkan dampaknya. Dalam hal ini, ajaran Islam dapat berfungsi sebagai panduan untuk menggunakan media sosial secara bijak dengan tetap menjaga etika dan moralitas.

Pentingnya pendidikan tentang komunikasi dalam perspektif Islam juga tidak bisa diabaikan. Institusi pendidikan perlu memasukkan kurikulum yang mengajarkan keterampilan komunikasi sekaligus nilai-nilai moral sesuai dengan ajaran agama. Dengan demikian, generasi muda dapat menjadi komunikator yang tidak hanya terampil tetapi juga bertanggung jawab secara sosial.

Harmoni antara ilmu komunikasi dan ajaran Islam sangatlah penting untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kejujuran, etika berbicara, serta tanggung jawab sosial dalam berkomunikasi, kita dapat menciptakan lingkungan interaksi yang positif. Oleh karena itu, mari kita jadikan ilmu komunikasi sebagai alat untuk menyebarkan kebaikan sesuai dengan nilai-nilai luhur Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun