Mohon tunggu...
Yulita Dwi Indri Angela
Yulita Dwi Indri Angela Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Mahasiswa PGSD yang suka belajar.

Saya gemar mendengarkan musik berbagai genre.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengajarkan "Diftong" sambil bermain untuk anak SD? Apakah Efektif?

31 Desember 2024   11:24 Diperbarui: 31 Desember 2024   11:24 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengajarkan diftong kepada siswa sekolah dasar adalah salah satu bagian yang sering kali sulit diimplementasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Diftong, yaitu gabungan dua vokal yang diucapkan dalam satu suku kata, seperti ai pada kata pantai atau au pada kata harimau, sering kali menjadi tantangan bagi siswa SD yang baru mempelajari pengucapan dan pelafalan kata-kata dengan benar. Salah satu pendekatan yang sering digunakan untuk mengatasi tantangan ini adalah metode bermain. Namun, apakah metode ini efektif untuk diterapkan?

Pendekatan Bermain dalam Pembelajaran Bahasa

Metode bermain sering kali digunakan dalam pembelajaran anak usia dini karena mampu meningkatkan minat belajar siswa. Berdasarkan teori konstruktivisme oleh Piaget, anak-anak belajar lebih baik melalui pengalaman langsung yang relevan dengan kehidupan mereka. Bermain memungkinkan siswa untuk berinteraksi secara aktif dengan lingkungan belajar mereka, membantu mereka memahami konsep-konsep abstrak dengan cara yang konkret.

Penelitian Rosdiana, Marzuki, dan Bakhtiar (2023) menunjukkan bahwa metode bermain peran (role playing) efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Dalam hal pembelajaran diftong, permainan seperti bermain peran atau lagu interaktif dapat membantu siswa memahami bunyi diftong melalui praktik langsung.

Mengapa Bermain Efektif untuk Mengajarkan Diftong?

1. Meningkatkan Motivasi Siswa

Metode bermain memberikan suasana pembelajaran yang santai dan menyenangkan, sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar. Dalam suasana ini, siswa lebih terbuka untuk mencoba, membuat kesalahan, dan belajar dari kesalahan tersebut.

2. Meningkatkan Pemahaman Konsep

Diftong, sebagai bagian dari fonologi, sering kali sulit dipahami hanya melalui penjelasan teori. Dengan bermain, siswa dapat langsung mendengar dan mengucapkan bunyi diftong, yang membantu mereka memahami bagaimana bunyi tersebut digunakan dalam kata.

3. Mendorong Interaksi Sosial

Bermain juga membantu siswa berinteraksi dengan teman sebaya, misalnya dalam permainan kelompok. Interaksi ini tidak hanya meningkatkan kemampuan bahasa, tetapi juga melatih keterampilan sosial siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun