Proses pembelajaran siswa sekolah dasar sering kali menghadapi tantangan berupa rendahnya minat belajar. Untuk mengatasi hal tersebut, metode belajar melalui bermain menawarkan solusi yang tidak hanya efektif, tetapi juga menyenangkan. Bermain tidak sekadar mengisi waktu luang, tetapi berfungsi sebagai medium untuk belajar dan mengeksplorasi lingkungan sekitar.
American Academy of Pediatrics menegaskan bahwa bermain merupakan elemen penting dalam perkembangan kognitif, fisik, sosial, dan emosional anak-anak. Pendekatan belajar melalui bermain memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan dunia nyata sambil mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan sosial.
Teori dan Pendekatan Strategi Pembelajaran
Menurut Purwanto (2021), strategi pembelajaran adalah rencana sistematis yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pendekatan ini harus memperhatikan karakteristik siswa, terutama dalam usia sekolah dasar yang cenderung lebih tertarik pada aktivitas interaktif. Teori konstruktivisme dari Piaget, misalnya, menekankan pentingnya pengalaman langsung dalam pembelajaran. Bermain memungkinkan siswa membangun pengetahuan melalui eksplorasi dan praktik nyata.
Mayra Mendez (2020) menambahkan bahwa bermain memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mempraktikkan apa yang mereka pelajari dalam konteks yang relevan. Dalam permainan, anak-anak dapat belajar menyelesaikan masalah, bekerja sama, dan memahami aturan sosial.
Manfaat Belajar Melalui Bermain
1. Meningkatkan Kemampuan Kognitif
Bermain dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan berpikir kritis, memori, dan logika. Anggraeni dan Hasanudin (2024) menemukan bahwa metode bermain dalam pembelajaran matematika mampu meningkatkan minat dan hasil belajar siswa secara signifikan. Permainan seperti puzzle dan bermain peran tidak hanya meningkatkan kreativitas, tetapi juga membantu siswa memahami konsep-konsep abstrak secara lebih mudah.
2. Melatih Kemampuan Fisik
Melalui bermain, anak-anak dapat melatih keterampilan motorik halus dan kasar. Yusuf dan Herniyastuti (2024) menunjukkan bahwa aktivitas bermain seperti menyusun balok, berlari, atau bermain bola membantu anak mengembangkan koordinasi fisik yang baik. Hal ini penting untuk mendukung aktivitas belajar lainnya.
3. Meningkatkan Kemampuan Sosial dan Emosional