Ramadhan Bulan Penuh Kesabaran

Ramadhan....

Bulan yang paling ditunggu-tunggu umat Islam. Bulan suci penuh kebaikan, bulan penuh ampunan, bulan penuh berkah, bulan penuh rahmat, dan bulan penuh momentum-momentum tak terlupakan. lebih istimewanya lagi, pada bulan ini terdapat satu malam yang mana malam tersebut lebih baik daripada seribu bulan, hal ini disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-Qadar. 

Ramadhan....

Meskipun harus menahan lapar dan haus di setiap harinya, namun siapa sih yang tak rindu?, Meskipun harus menahan hawa nafsu yang membelenggu, namun siapa sih yang tak mau? bahkan setiap kebaikan yang kita lakukan akan dilipatgandakan pahalanya.

Umat Islam begitu memaknai bulan ini, nampak dari antusias umat muslim yang tak pernah redup dalam menyambut bulan bertabur berkah ini merupakan sebuah momen yang sangat berkesan. Yap...bagaimana tidak, surau-surau yang biasanya ramai di waktu tertentu saja, maka saat Ramadhan surau-surau tersebut  ramai dengan lantunan ayat suci Al-Qur'an dan orang yang berbondong-bondong sholat berjamaah di setiap harinya. Waktu sepertiga malam yang mana sebagian besar orang masih terlelap dalam mimpinya, maka saat Ramadhan mereka bergegas bangun untuk menyantap makanan agar kuat menjalani hari tanpa makan dan minum. Momen-momen seperti inilah yang tidak bisa di dapatkan di bulan-bulan lainnya. Hal-hal seperti ini sangat mendeskripsikan bagaimana umat muslim tak ingin melewatkan setiap kebaikan, dan setiap kesempatan untuk menggapai pahala yang Allah berikan.

Eits...tunggu dulu, di bulan ini juga penuh tantangan lho...

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa puasa adalah kewajiban bagi setiap muslim, maka di dalamnya tentu terdapat tantangan dan rintangan tersendiri. Berpuasa memanglah berat, bagi orang-orang yang tak terbiasa menjalankannya. Rasulullah pernah bersabda, bahwa "berpuasa adalah separuh kesabaran" dan "kesabaran adalah separuh dari iman".  Esensinya adalah berpuasa dapat melatih kesabaran seseorang dalam menjalankan perintah Tuhannya, seperti tengah diuji apakah manusia (hamba-Nya) benar-benar beriman kepada-Nya atau tidak.