Mohon tunggu...
Yulita Nadaa H
Yulita Nadaa H Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN

Hello everyone...demikian tulisan dari saya semoga bermanfaat >3

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Pukau Ramadhan di Kota Beriman

23 Maret 2023   10:11 Diperbarui: 23 Maret 2023   10:25 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

1 Ramadhan 1444 H terasa berbeda dari ramadhan-ramadhan sebelumnya. Banyak hal baru yang ku temui di ramadhan kali ini.  Setelah 3 kali ramadhan hidup berdampingan dengan satu virus kondang bernama Corona, kini seluruh umat Islam di dunia merasakan kebebasan kembali Ramadhan tanpa harus bersitegang dengan virus tersebut. Tak hanya itu, Ramadhan kali ini bagiku terasa berbeda dengan sebelumnya, jauh dari rumah, jauh dari keluarga, di lingkungan yang baru, dengan kebiasaan yang baru, membuat Ramadhanku tahun ini terasa istimewa dan penuh tantangan.

Yap...4 tahun menjadi mahasiswa  di Salatiga, namun baru pertama kali bagiku merasakan vibes Ramadhan di kota yang dijuluki Kota Beriman ini. Kota kecil dengan 4 kecamatan, 23 kelurahan, luas wilayah 54,98 Km, dan diramaikan dengan 4 perguruan tinggi, yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Politeknik Bhakti Semesta (POLIBEST) Salatiga https://salatiga.go.id/. dari 4 kampus tersebut, tentunya setiap kampus memiliki kebijakan dan aturan masing-masing. UIN Salatiga contohnya, di kampus ini perkuliahan tetap berjalan meski Ramadhan telah menyapa. Hal ini membuat diriku dan sebagian mahasiswa UIN Salatiga harus tetap menjalankan ibadah puasa sekaligus menuntut ilmu di perantauan. 

Berat  rasanya harus sahur dan berbuka puasa jauh dari keluarga, namun ku temukan keluarga baru, lingkungan yang nyaman, serta masyarakat yang ramah nan toleran, pantas saja kota kecil ini disebut "Mini Indonesia", karena memang di dalamnya terdapat berbagai perbedaan baik perbedaan agama, ras, suku, golongan, dan lain sebagainya meski semua masyarakat di kota ini sangat toleran dan menghargai satu sama lain. Seperti contohnya, mereka yang nonmuslim terkadang ikut memberi takjil atau makanan kepada yang muslim untuk berbuka puasa. Indahnya toleransi...^ 3 ^

Hari pertama di bulan penuh keberkahan ini begitu memukau jiwa raga. Lantunan ayat-ayat Allah menghiasi surau, tak ada lagi seteru, kami berdiri rapi dan rapat sembari mengucap takbir, kepada sang Illah merayu, sujud simpuh dengan kerendahan kalbu, mengasihi satu sama lain tanpa pandang bulu, berburu kebaikan kelak sangu di alam baka.

Terimakasih Tuhan....

Terimakasih Salatiga....

Dan terimakasih orang-orang baik di dalamnya....

Karena nuragamu, kini ku nikmati Pukau Ramadhan dengan segala syukur yang tak terukur...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun