Mohon tunggu...
yulita khotifah
yulita khotifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Saya adalah mahasiswa Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia. Sangat tertarik dengan kegiatan organisasi atau hal baru. Dapat diandalkan dan berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tulisan. Mencari peluang dan menantikan diri saya tumbuh dan berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

KKN Tematik 2022: Limbah Rumah Tangga Dijadikan Pupuk Organik Upaya Mengurangi Sampah

7 Agustus 2022   19:49 Diperbarui: 7 Agustus 2022   19:50 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN merupakan bentuk praktik langsung mahasiswa kepada masyarakat yang biasanya tiap kelompoknya akan ditempatkan di desa-desa. Tahun ini Universitas Pendidikan Indonesia mengeluarkan program KKN Tematik yang dilaksanakan pada tanggal 10 Juli-10 Agustus. 

Tema yang kami dapatkan mengenai “Konsumsi dan Produksi Desa” dengan kegiatan sosialisasi penanggulangan sampah. Berdasarkan permasalahan yang ada, kami membuat program “Limbah Rumah Tangga dijadikan Pupuk Organik upaya Mengurangi Sampah”.

Sampah merupakan produk samping dari aktifitas manusia sehari-hari, sampah ini apabila tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan tumpukan sampah yang semakin banyak. Jumlah limbah yang dikeluarkan per tahun semakin meningkat mengakibatkan kapasitas TPA semakin penuh. Menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) diperoleh data timbulan sampah tahun 2021 sebanyak 28.649.763/ton. 

Pada umunya sampah memberikan dampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Begitu pun sampah rumah tangga didominasi oleh sampah organik, dimana jika dibuang dapat mengalami pembusukan dan mencemari lingkungan serta dapat menyebabkan timbulnya penyakit. 

Solusi untuk meminimalisir permasalahan sampah maka harus ada pengelolaan sampah, dimana program kami bertujuan untuk mengubah sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga menjadi barang yang dapat digunakan kembali.

Minggu (31/07/2022), kami melakukan sosialisasi pada Karang Taruna di RW 15 Desa Gudangkahuripan. Nantinya Karang Taruna yang akan menyalurkan hasil pupuk organik yang telah dibuat. Kami memilih lokasi desa tersebut karena sebagian mata pencaharian masyarakat menjadi petani kebun sehingga pupuk organik cocok untuk digunakan pada tanaman yang mereka tanam.

Pupuk organik sendiri adalah pupuk yang sebagian besar terdiri atas bahan organik yang berasal dari sisa tanaman atau hewan, seperti dari sampah sayuran, cangkang telur, sampah buah, dsb. 

Kelebihan dari pupuk organik cair ini dapat membantu memperbaiki struktur dan kualitas tanah serta tidak merusak tanah pada tanaman walaupun digunakan sesering mungkin. 

Untuk membuat pupuk organic cair menggunakan komposter. Komposter berfungsi dalam mengalirkan udara (aerasi), memelihara kelembaban, serta temperature,sehingga bakteri dan jasad renik dapat mengurai bahan organik secara optimal.

Ukuran komposter dapat disesuaikan dengan skala limbah.untuk skala limbah keluarga kecil dapat menggunakan komposter berukuran 20-60 liter. Sementara itu, untuk skala besar seperti limbah rumah makan bisa menggunakan komposter yang berukuran 60 liter lebih.

Komposter yang kami gunakan dalam sosialisasi ini adalah EM4 yang merupakan bahan untuk membantu mempercepat proses pembuatan pupuk organik dan meningkatkan kualitasnya. Selain itu, EM4 juga bermanfaat memperbaiki struktur dan tekstur tanah menjadi lebih baik serta menyuplai unsur hara yang dibutuhkan tanaman. 

Dengan demikian penggunaan EM4 akan membuat tanaman menjadi lebih subur, sehat dan relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Untuk mempercepat proses pengomposan umumnya diakukan dalam kondisi aerob karena tidak menimbulkan bau. 

Berikut ini beberapa manfaat EM4 bagi tanaman dan tanah: 1. Menghambat pertumbuhan hama dan penyakit tanaman dalam tanah 2. Membantu meningkatkan kapasitas fotosintesis tanaman 3. Meningkatkan kualitas bahan organik sebagai pupuk 4. Meningkatkan kualitas pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman.

Alat yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah ember bekas cat 25 kg (2 buah) dan sarung tangan. Bahan yang digunakan adalah sampah rumah tangga (sampah sayuran dan sampah buah), bioaktivator (EM4), gula, tanah dan air. Langkah-langkah dalam membuat pupuk organik cair:

Dokpri
Dokpri
  • Menyiapkan sampah organik secukupnya
  • Membuat campuran air, gula dan bioaktivator
  • Menyebarkan tanah untuk lapisan pertama
  • Memasukkan sampah organik ke ember sampai setengah penuh
  • Menyebarkan tanah secukupnya
  • Memasukkan sampah organik hingga penuh
  • Menyebarkan tanah sebukupnya
  • Memasukkan campuran air, gula dan bioaktivator
  • Ember ditutup agar kedap udara
  • Didiamkan ±1 minggu

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sampah rumah tangga dapat dimanfaatkan lagi sebagai pupuk organik cair. Penambahan volume EM4 akan meningkatkan kandungan N, P, dan C. Semakin lama proses pembuatan pupuk organik cair (pengomposan) akan meningkatkan kandungan N, P, dan C dalam pupuk yang dihasilkan.

Penulis: Yulita Khotifah

Dosen Pembimbing: Dr. Paed. H. Sjaeful Anwar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun