Mohon tunggu...
Yulita Ayu
Yulita Ayu Mohon Tunggu... Penulis - Jejak kata

Ilmu Ekonomi'17. Penulis, mahasiswa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN 22 Unej Antisipasi Covid-19 Melalui Program Pembuatan Masker Kain

11 Agustus 2020   15:08 Diperbarui: 11 Agustus 2020   15:41 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Covid-19 telah dinyatakan sebagai bencana nasional oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Hingga saat ini, Covid-19 telah menyebar pada 34 provinsi di Indonesia. Setiap harinya, penambahan kasus semakin meningkat dan mencapai angka lebih dari 1000 penderita. 

andemi ini melukai banyak sekali aspek di dalam masyarakat. Terutama pada sisi perekonomiannya. Masyarakat menengah ke bawah dan para pemilik usaha berupa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) banyak terkena dampak dari masifnya penyebaran Covid-19.

Untuk mengantisipasi masifnya penyebaran Covid-19, pemerintah memberlakukan program social distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sedangkan dari sisi ekonomi, adanya pelonggaran suku bunga kredit untuk UMKM.

Menanggapi masifnya penyebaran Covid-19, penulis yang merupakan peserta KKN Unej memberi ide program yaitu membuat masker kain dengan bahan dasar kain perca atau sisa kain dari baju para pelanggan UMKM Konveksi. Sepinya pesanan baju pada UMKM Konveksi membuat pemilik mulai beralih memproduksi masker kain untuk menambah penghasilan.

Sebelum Covid-19 menyebar hingga ke hampir seluruh negara di dunia, WHO hanya menganjurkan orang yang sakit untuk menggunakan masker. Namun setelah ditetapkannya Covid-19 sebagai pandemi, maka anjuran tersebut berubah dan seluruh masyarakat dianjurkan untuk menggunakan masker. WHO memberi rekomendasi pada seluruh masyarakat untuk menggunakan masker sebagai Alat Pelindung Diri (APD).

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), salah satu kriteria masker yang dapat digunakan yaitu memiliki sifat water resistant atau tahan air. Tidak dianjurkan bagi masyarakat menggunakan masker bedah dan masker N95, sebab hanya diperuntukkan pada para tenaga medis yang bertugas. Sehingga masker yang dianjurkan yaitu masker medis biasa dan masker kain sebagai bentuk antisipasi.

Memanfaatkan kondisi ketika semua orang membutuhkan masker yang bisa digunakan berkali-kali, UMKM Konveksi menggunakan kain perca sebagai bahan utama membuat masker. Melalui pembuatan masker kain, selain untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, juga untuk mengurangi limbah kain.

Proses daur ulang melalui pembuatan masker dari kain perca ini dapat mengurangi limbah kain yang ada di buni. Limbah tersebut berupa potongan kain yang tidak bisa diolah kembali menjadi baju, sehingga menjadi bahan utama dalam pembuatan masker kain.

Selain bertujuan untuk menggerakkan kinerja pada UMKM Konveksi, program KKN dari penulis juga bertujuan mengedukasi kepada masyarakat untuk tertib menggunakan masker kain sebagai bentuk antisipasi melalui promosi produk UMKM. Edukasi dilakukan secara online melalui penyebaran poster di media sosial yang bersamaan dengan promosi produk.

Di tengah kesibukan UMKM Konveksi yang menerima pesanan baju seragam, maka penjualan produk berupa masker kain dilakukan melalui sistem made by order.

Sistem tersebut merupakan sistem ketika ada pesanan setelah contoh produk dipasarkan melalui sosial media, maka pemilik akan membuatkan masker. Sistem made by order ini sebagai bentuk antisipasi dari kesibukan pemilik yang kembali mendapat pesanan baju seragam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun