Eksternalitas pada Pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi

Dalam setiap perencanaan pembangunan oleh pemerintah, eksternalitas sangat perlu diperhatikan sebagai layanan pemberian fasilitas maupun utilitas bagi masyarakat yang memadai dan dapat dimanfaat secara efisien. Eksternalitas merupakan akibat yang ditimbulkan karena sesuatu yang dilakukan seseorang sebagai pihak pertama dan mengakibatkan pihak lain mengalami kerugian bahkan mengalami keuntungan, akan tetapi pihak pertama tidak menanggung biaya ataupun menerima keuntungan dari kegiatan tersebut.
Eksternalitas terjadi akibat pembangunan oleh pemerintah dalam sektor ekonomi, ekternalitas juga terjadi pada persaingan dari aktivitas ekonomi. Sebagai negara yang masih berkembang, perkembangan suatu negara sangat dipengaruhi dari aktivitas ekonomi yang terjadi. Aktivitas ekonomi yang kurang terkontrol juga berhubungan dengan tingkat kesejateraan masyarakat.

Eksternalitas terbagi menjadi 2 yaitu eksternalitas positif dan eksternalitas negatif, eksternalitas positif merupakan eksternalitas yang manfaatnya dapat dirasakan dari secara langsung maupun tidak langsung dari para pelaku ekonomi yang terjadi di pihak pemerintah maupun swasta pengelolahnya. Ekternal positif terjadi jika pemerintah dan pihak swasta dapat berkerjasama dalam kegiatan ekonomi. Sehingga lahirkan kerjasama kegiatan ekonomi yang kondusif dan dapat bermanfaat positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Sedangkan eksternalitas negatif merupakan eksterbaliras yang akibatnya yang harus ditanggung oleh stakeholder yang ada dalam aktivitas ekonomi yang terjadi bisa berakibat secara langsung maupun tidak langsung terhadap masyarakat ataupun lingkungan alam.Eksternalitas negatif terjadi akibat pemerintah kurang tepat dalam permasalahan perencanaan pembangunan dalam kegiatan ekonomi yang daoat merugikan masyarakat sekitar. Semakin adanya perkembangan  zaman para pesaing akan melakukan serta mengahalalkan berbagai cara agar keinginan para investor terpenuhi dan tidak memikirkan masyarakat setempat serta lingkungan. Masalah masalah yang timbul akibat aktivitas ekonomi akan menciptakan suatu kawasan yang tidak kondusif dan bermasalah. Oleh karena itu penciptaan kegiatan ekonomi agar kondusif maka pemerintah harus memberikan kebijakan dalam pembangunan sektor ekonomi dan berpengaruh terhadap eksternalitas tersebut. Baik eksternalitas negatif maupun positif yang berakibat dari kegiatan ekonomi yang dilakukan stakeholder. Dalam upaya untuk menciptakan aktivitas ekonomi yang kondusif selain mengelut kebijakan-kebijakan pemerintah juga harus memberikan fasilitas penunjang untuk berjalannya kegiatan ekonomi di masyarakat. 

Berlangsungnya kegiatan ekonomi tidak dapat pisahkan dengan salah satu tempat yaitu  pasar, pasar merupakan tempat bertemunya para pedagang dan pembeli dalam melakukan transaksi sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan masyarakat satu antar masyarakat lainnya. Karena adanya pasar, pasar sangat berpotensi dalam kegiatan perekonomian antar pedagang da pembeli,seperti halnya pedagang dapat memanfaatkan pasar sebagai tempat berjualan dan sebaliknya pembeli memanfaatkan pasar sebagai bentuk mencari keperluan untuk memenuhi kebututuhan sehari  hari. Pasar ada berbagai macam, salah satunya pasar ikan. Di setiap mungkin jarang adanya pasar yang khusus hanya berjualan ikan,terutama biasanya hanya afa di daerah pesisir. Daerah pesisir biasanya berwacana belum ataupun kurang adanya fasilitas yang terstruktur dari pemerintah. Padahal wilayah pesisir sangat berpotensi dan dapat menjadi komoditas di daerah tersebut.

Studi kasus yang diteliti adalah Pantai Prigi yang terletak di Kabupaten Trenggalek, dan merupakan  salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur. Pantai Prigi  berada di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo. Pantai Prigi memiliki Pelabuhan yang dinamakan  Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) terbesar di Jawa Timur yang juga  diengkapi Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Hasil tangkapan ikan di Pantai Prigi pun lumayan berpotensi tinggi, terutama ikan jenis tongkol. Selain itu, Pantai Prigi memiliki tradisi budaya yang digelar oleh nelayan serta masyarakat setempat setiap satu tahun sekali tepatnya pada satu Suro (Kalender Jawa) atau satu Muharram, budaya tersebut dinamakan Larung Semboyo. Sementara itu pelabuhan perikanan di Pantai Prigi awalnya merupakan salah satu sdesa yang dihuni masyarakat yang sebagian besar bermta pencaharian sebagai nelayan. Semakin bertambahnya waktu, lama kelamaan pemukiman nelayan tersebut tumbuh pesat menjadi desa yang berpotensi dan berperan dalam kegiatan perikana di Kabupaten Trenggalek. 

Sebagai salah satu potensi yang sangat berpengaruh bagi masyarakat bahkan daerah Kabupaten Trenggalek, maka pemerintah daerah beserta stakeholder saling bantu membantu dalam merencanakan pembangunan dan menyediakan fasilitas serta utilitas guna sebagai sarana penunjang kegiatan wisatwan yang berkunjung. Perencanaan pembangunan tersebut sebagai bentuk upaya perkembangan obyek wisata kedepannya. Salah satu penilaian bahwa pengembangan kawasan wisata menjadi ternilai dilihat dari Salah satu tolak ukur berhasil tidaknya pengembangan kawasan wisata adalah dilihat dari kepuasan wisatawan terkait dengan fasilitas atau sarana prasarana yang tersedia di obyek wisata. Oleh karena itu pembangunan tersebut harus ditingkatkan kembali agar menarik wisatawan berkunjung. Dan potensi potensi tersebut dari eksternalitas tercapai fungsi positifnya.