Mohon tunggu...
Yulistiana Retno
Yulistiana Retno Mohon Tunggu... -

Bersyukur Itu Indah

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kimchi: Semakin Busuk Semakin Nikmat

16 Desember 2010   12:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:40 1931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Mendengar nama Korea, pasti sedikit banyak Anda pernah mendengar kata Kimchi. Kimchi adalah makanan tradisional Korea yang menjadi simbol budaya negara ginseng tersebut. Kimchi adalah masakan dasar dan pelengkap yang harus ada dalam hidangan masakan Korea. Pada awalnya, masyarakat kuno Korea membuat kimchi untuk mengawetkan sayur-mayur untuk persediaan pada musim dingin karena makanan yang digarami dan diawetkan dapat menjaga nutrisi dan elemen-elemen penting yang terkandung dalam sayur-mayur tersebut.

Kimchi adalah semacam makanan fermentasi pedas, terdiri dari sayur-mayur yang dicampur dengan bermacam-macam bumbu seperti cabai dan garam. Sayur–mayur yang biasa digunakan untuk membuat kimchi adalah kubis, lobak, dan mentimun. Bumbu-bumbu yang biasanya beruba bahan-bahan pedas dan berfungsi untuk menghangatkan tubuh seperti cabai, jahe, lada, dan bawang dicampur dengan bahan-bahan tersebut dan diaduk-aduk dengan tangan telanjang untuk menjaga rasanya. Terakhir, semua komponen tersebut direndam dalam air garam. Selain bahan-bahan pokok tersebut, fermentasi kimchi juga dapat ditambahkan dengan buah, ikan, daging, maupun kerang. Tidak seperti makanan fermentasi lainnya, kimchi bisa disimpan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menambah kelezatan dan khasiatnya.

Sensasi pertama yang mungkin terasa pada lidah Anda ketika pertama kali menikmai kimchi adalah pedas, kecut, asin, dan sedikit pahit. Tidak ada sedikit pun rasa manis yang terasa dalam kimchi. Namun, rasa-rasa ini memberikan efek kesegaran pada makanan yang lain.

Ada berbagai macam jenis kimchi, tetapi yang paling umum dan paling sering disajikan dalam hidangan Korea adalah kimchi kubis yang pedas. Bahan-bahan kimchi dan cara memasaknya berbeda tergantung pergantian musim. Pada musim semi, kimchi yang sering dibuat adalah baechu kimchi (kimchi kubis) dan kkakdugi kimchi (kimchi lobak) yang segar. Pada musim panas, kimchi yang berbahan dasar mentimun memberikan sensasi kesegaran pada makanan. Pada akhir musim gugur, orang-orang Korea menyiapkan berbagai macam kimchi seperti baechu kimchi (kimchi kubis), kkakdugi kimchi (kimchi lobak), chonggak kimchi, dan mul kimchi (kimchi air yang tidak pedas) hingga musim dingin berakhir.

Kimchi juga mempunyai banyak khasiat selain kandungan nutrisinya yang tinggi. Kandungan-kandungan yang terdapat dalam kimchi dapat menurunkan resiko penyakit kanker dan penyakit-penyakit infeksi. Seperti makanan fermentasi lainnya, semisal keju dan yogurt, kimchi sangat bagus untuk kesehatan. Di dalamnya terkandung bermacam-macam vitamin dan zat-zat yang menyehatkan.Bahkan, baru-baru ini beberapa institusi kesehatan mengumumkan penelitian mereka bahwa kimchi bagus untuk mencegah virus AI (Avian Influenza) dan SARS.

Bagi Anda yang ingin mencobanya, segera cobalah keunikan rasa Kimchi di restoran-restoran Korea yang ada di kota Anda. Biasanya kimchi disajikan gratis sebagai pelengkap hidangan utama. Namun, satu paket kotak kimchi yang dijual terpisah dihargai sekitar Rp 40.000,00. Bagi Anda yang baru pertama kali mencoba kimchi mungkin akan sedikit ‘terganggu’ dan aneh dengan aromanya, tetapi Anda pasti akan segera ketagihan setelah memasukkannya ke dalam mulut Anda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun