Saya Yulistia Maharani Sutisna, mahasiswa Universitas Nusa Putra Jurusan Akuntansi
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tabungan masyarakat Indonesia. Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.Â
Kegiatan menabung dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya menyimpan di rumah, seperti di bawah bantal, di bawah tempat tidur, ataupun menyimpannya di bank. Jika menyimpannya di bank, maka pemilik tabungan akan mendapatkan buku tabungan yang berisi informasi seluruh transaksi yang dilakukan. Tidak hanya itu pihak bank juga akan memberikanÂ
Automatic Teller Machine (ATM) lengkap dengan nomor pribadi (PIN). Dengan menabung maka kita menjadi lebih pintar memilih untuk tidak membeli barang yang tidak berguna dan berguna.Â
Menurut Teori Klasik tabungan merupakan fungsi dari suku bunga, bahwa semakin tinggi tingkat bunga akan semakin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung, artinya pada tingkat bunga yang lebih tinggi masyarakat akan lebih terdorong untuk mengorbankan konsumsi guna menambah tabungan.Â
Ada lima jenis tabungan yaitu ada tabungan  giro, tabungan giro biasa disebut tabungan bisnis karena memiliki fasilitas yang dibutuhkan untuk berbisnis. Untuk setoran awal tabungan giro sebesar dua sampai tiga juta. Yang kedua adalah tabungan haji yaitu tabungan yang diperuntukkan untuk seseorang yang ingin berangkat haji tabungan ini sangat membantu. Yang ketiga yaitu tabungan anak, tabungan anak sangat cocok apabila kedua orang tua ingin mengajarkan anak untuk menabung sejak dini. Karena mengajarkan anak menabung akan bermanfaat suatu hari nanti dan tidak akan membuat mudah boros dikemudian hari. Yang keempat adalah tabungan berjangka, tabungan ini cocok apabila anda memiliki tujuan untuk menyimpan uang.Â
Tabungan ini memiliki bunga sebesar 3% sampai 7%. Dan yang terakhir adalah tabungan konvensional, tabungan ini yang paling banyak dimiliki karena fungsi dari tabungan ini adalah untuk menyimpan uang bukan untuk pengembangan dana. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dalam keberlangsungan tabungan adalah  jumlah pendapatan, konsumsi, dan keinginan untuk menabung.
Jumlah Pendapatan dapat mempengaruhi keberlangsungan dalam menabung karena pendapatan merupakan sumber penghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup dan penghidupan seseorang secara langsung maupun tidak langsung (Suroto, 2000).Â
Semakin banyak jumlah pendapatan maka semakin besar kemungkinan untuk menabung. Selanjutnya adalah konsumsi, Konsumsi adalah suatu aktivitas yang dilakukan manusia untuk menghabiskan nilai jual barang dan jasa sekaligus memenuhi kebutuhan hidupnya. Semakin banyak konsumsi semakin banyak juga pengeluaran yang dikeluarkan mengakibatkan jarang menabung karena banyak sekali pengeluaran. Dan yang terakhir adalah keinginan untuk menabung, faktor ini sangat penting karena apabila keinginan tersebut tidak ada maka menabung tidak akan berjalan dengan baik.Â
Menurut Lembaga Penjamin Simpanan atau biasa diesut LPS menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia selama pandemi, masyarakat semakin rajin untuk menabung. Kondisi ini terlibat dari tabungan masyarakat yang tumbuh 10,2 persen (year-on-year atau yoy) pada April 2020. Jika LPS mencatat masyarakat makin rajin menabung, maka Badan Pusat Statistik (BPS) minggu lalu menyatakan masyarakat makin mengurangi belanja. BPS menyatakan konsumsi rumah tangga pada triwulan I 2020 hanya tumbuh 2,84 persen yoy. turun dari periode yang sama tahun lalu, yaitu 5,02 persen. Berikut penjelasan dari pengaruh faktor-faktor terhadap tabungan masyarakat Indonesia sekian terimakasih.
repository.trisakti.ac.id. 2018. Bab II Landasan Teori [Daring] Â Â Â http://repository.trisakti.ac.id/usaktiana/digital/00000000000000093191/2018_TA_EP_021164015_Bab-2.pdf [diakses tanggal 25 Juni 2021].