Semakin banyaknya pelaku usaha yang berinovasi untuk meningkatkan daya saing, pertumbuhan industri Indonesia pun semakin meningkat. Dalam hal ini, akuntansi manajemen sangat penting dalam menyediakan data yang diperlukan untuk pengambilan keputusan strategis. Perusahaan harus terus meningkatkan kinerjanya dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif jika ingin mencapai tujuan jangka panjang dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.
 Salah satu perhitungav akuntansi yang digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah akuntansi manajemen. Selain mencatat transaksi, akuntansi manajemen berupaya memberikan informasi terkait untuk memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih baik. Ada beberapa metode untuk melakukan tinjauan kinerja, yang merupakan bagian penting dari akuntansi manajemen. Full costing (PBP) dan variabel costing (PBV) adalah dua strategi yang sering digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi kemanjuran dalam situasi ini.
 PBV yaitu perhitungan biaya berdasarkan biaya variable, sedangkan PBP yaitu perhitungan biaya penuh dari keseluruhan biaya. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam memberikan gambaran yang jelas tentang keberhasilan atau kegagalan suatu usaha. Namun, pemahaman menyeluruh tentang fungsi akuntansi manajemen itu sendiri sangat penting untuk menentukan bagaimana keduanya dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Jika digunakan dengan benar, akuntansi manajemen tidak hanya membantu dalam evaluasi kinerja tetapi juga menawarkan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan strategis, pengembangan berkelanjutan, dan optimalisasi sumber daya.
 Opini ini akan mengkaji peran akuntansi manajemen dalam meningkatkan kinerja bisnis melalui penerapan teknik penilaian seperti full costing PBP dan variabel costing PBV. Sebuah studi kasus pada konveksi daster batik lintang yang membandingkan kedua pendekatan ini akan membantu menunjukkan bagaimana informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengevaluasi dan mendorong pencapaian tujuan suatu usaha.
 Salah satu UMKM di Kabupaten Sragen, yaitu konveksi daster batik lintang yang didirikan sudah sekitar 20 tahun oleh ibu Nuryati. Sebuah konvensi daster bernama Batik Lintang mengkhususkan dalam memproduksi berbagai jenis daster. Dalam hal ini mengurangi biaya produksi dan mengubah preferensi konsumen merupakan tantangannya. Konveksi daster batik lintang harus menggunakan strategi akuntansi manajemen yang tepat untuk mengatasi kendala tersebut. Dua teknik untuk menganalisis pengeluaran dan kinerja yang mungkin membantu manajemen dalam menganalisis biaya yang lebih efektif adalah full costing PBP dan variabel costing PBV.
 metode akuntansi yang disebut "full costing" PBP mengalokasikan seluruh biaya produksi, baik tetap maupun variabel, ke setiap item. Pendekatan ini menawarkan gambaran menyeluruh atas seluruh biaya yang berkaitan dengan konveksi daster batik Lintang. Beberapa komponen penting dari penetapan biaya lengkap untuk mengevaluasi kinerja adalah
Perhitungan Biaya Total: Bisnis atau suatu usaha dapat mengidentifikasi hal yang perlu ditingkatkan guna meningkatkan efisiensi dengan mengetahui pengeluaran mereka secara keseluruhan. Manajemen dapat menggunakan Full Costing untuk menentukan semua biaya terkait produksi, seperti tenaga kerja, bahan baku, dan overhead, yang menjamin profitabilitas dan membantu menetapkan harga jual yang sesuai. Pengambilan keputusan: Dengan informasi biaya yang lengkap, manajemen dapat membuat pilihan strategis mengenai penganggaran, penetapan harga, dan pengendalian biaya. Analisis Profitabilitas : Konveksi Daster Batik Lintang dapat menilai profitabilitas setiap produk dengan menggunakan analisis Full Costing. Hal ini membantu dalam menentukan barang mana yang memberikan kontribusi paling besar terhadap pendapatan perusahaan.
 Analisis Penetapan Biaya Variabel Sebaliknya, penetapan biaya variabel hanya memperhitungkan biaya variabel ketika menentukan harga pokok suatu produk. Pendekatan ini menawarkan perspektif alternatif mengenai kinerja pada konveksi daster batik lintang. Berikut ini adalah beberapa manfaat penggunaan variabel costing pada batik lintang:
Fokus Biaya Variabel: Penetapan biaya variabel membantu manajemen untuk lebih berkonsentrasi pada biaya-biaya yang berada di bawah kendalinya, yaitu biaya variabel. Ini termasuk biaya tenaga kerja langsung dan bahan baku, yang bervariasi berdasarkan jumlah produksi. Pengambilan Keputusan Jangka Pendek: Pendekatan ini sangat membantu dalam pengambilan keputusan yang perlu dilakukan secara cepat, seperti menetapkan harga jual ketika terjadi persaingan yang ketat. Konveksi Daster Batik Lintang dapat memodifikasi harga tanpa membahayakan profitabilitas jangka panjang dengan memahami biaya variabel. Analisis Kontribusi: Bisnis dapat memeriksa kontribusi margin setiap produk dengan menggunakan biaya variabel. Dengan memprioritaskan item dengan margin kontribusi tertinggi, manajemen dapat meningkatkan produktivitas dan profitabilitas.
 Implementasi Penerapan kedua teknik ini pada usaha Konveksi Daster Batik Lintang menawarkan informasi mendalam bagi manajemen. Tindakan yang harus dilakukan antara lain: Menyiapkan Sistem Akuntansi yang Efektif: Bisnis harus memiliki sistem akuntansi yang mendukung kedua pendekatan penghitungan biaya ini. Pengumpulan data yang akurat dan pelaporan terbuka adalah bagian dari hal ini. Pelatihan Karyawan: Pekerja harus mendapatkan pelatihan untuk memahami gagasan penetapan biaya variabel (variabel costing) dan biaya penuh (full costing), serta mengetahui cara menggunakannya dalam sehari-hari. Pemantauan Kinerja: Untuk memastikan bahwa keputusan didasarkan pada informasi yang benar, manajemen harus secara rutin menilai kinerja dengan menggunakan kedua teknik ini.
 Pada konveksi daster batik lintang pada peningkatan kinerja penerapan akuntansi manajemen terbantu dengan penggunaan akuntansi manajemen melalui analisis Full Costing dan Variable Costing. Kedua teknik ini memungkinkan pengambilan keputusan strategis yang dapat meningkatkan efektivitas operasional dan profitabilitas selain membantu perhitungan biaya.Â