Madiun -- Car Free Day (CFD) yang seharusnya menjadi momen bebas kendaraan bermotor justru tak sepenuhnya berlaku di Bundaran Serayu, Madiun. Berbeda dengan konsep CFD di banyak tempat, kendaraan bermotor tetap melintas di kawasan ini, sehingga mengganggu kenyamanan para pejalan kaki yang berharap suasana bebas polusi dan aman. Â
Vina (22), seorang pengunjung, menyampaikan rasa kecewanya. "CFD di sini malah seperti hari biasa. Kendaraan tetap lalu-lalang, jadi kurang nyaman buat jalan santai atau sekadar menikmati kuliner pagi. Rasanya jauh dari harapan," ungkapnya. Â
Eka (27) juga menambahkan, situasi ini membuat banyak orang merasa kurang aman. "CFD itu konsepnya harusnya bebas kendaraan, tapi di sini tidak ada pembatasan sama sekali. Ini mengurangi kenyamanan, apalagi kalau membawa anak-anak atau lansia," ujarnya. Â
Keberadaan pedagang kaki lima yang memanfaatkan pinggiran jalan untuk berjualan turut memperparah keadaan. Pengunjung harus berbagi ruang dengan kendaraan dan aktivitas jual beli, sehingga suasana menjadi semrawut. Â
Kurangnya pengaturan yang tegas dan minimnya penutupan jalan membuat Bundaran Serayu kehilangan esensi dari CFD. Pejalan kaki merasa terganggu, dan manfaat utama dari CFD sebagai momen bebas polusi udara pun tidak tercapai. Â
Pengunjung berharap ada perubahan dalam pelaksanaan CFD di Bundaran Serayu agar lebih sesuai dengan tujuan aslinya. Dengan pembatasan kendaraan bermotor, pengelolaan pedagang, dan pengawasan yang lebih ketat, kawasan ini dapat kembali menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat untuk beraktivitas di pagi hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H