Dalam suatu percakapan acapkali ditemukan persoalan terkait maksud dari ujaran yang dilontarkan. Di mana dalam linguistik, persoalan tersebut termasuk dalam kajian ilmu interdisipliner, yakni Pragmatik. Penerapan pragmatik dapat ditemui dalam percakapan sehari-hari yang melibatkan fungsi pragmatik yakni implikatur. Percakapan tersebut dapat disebut sebagai tindak tutur yang dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Dengan adanya ilmu pragmatik, bertujuan untuk memahami maksud dan tujuan dari seorang penutur yang disampaikan secara tidak langsung. Penuturan secara tidak langsung ini dalam pragmatik disebut dengan implikatur. Dapat dipahami bahwa implikatur merupakan proses memahami maksud dibalik ujaran penutur yang dilihat dari sisi teks dan konteks. Artinya, implikatur merupakan inti atau maksud dari apa yang disampaikan oleh penutur.
Dalam tindak tutur, selain penutur terdapat juga lawan tutur. Lawan tutur menjadi penerima implikatur yang disampaikan oleh penutur nantinya. Implikatur yang diterima lawan tutur ditangkap sebagai praanggapan. Situasi dalam tindak tutur sangat mempengaruhi dan perlu diperhatikan untuk mendapatkan maksud yang sebenarnya. Situasi tersebut melibatkan penutur, lawan tutur, dan konteks tuturan atau disebut dengan triadik. Lawan tutur perlu memperhatikan konteks tuturan untuk memahami maksud tuturan. Implikatur dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat suruh.
Contoh implikatur dalam percakapan yaitu, 1) A mengatakan, "Apa yang ingin kamu makan?", lalu B menjawab, "Es krim enak di musim seperti ini". Pernyataan tersebut menyiratkan bahwa yang menjawab ingin makan es krim; 2) "Di sini dingin sekali". Pernyataan tersebut mungkin secara tidak langsung meminta lawan tutur untuk menutup jendela atau melakukan sesuatu yang dapat menghalau rasa dingin; 3) "Aku menyisihkan sebagian gajiku untuk membeli motor baru". Penggunaan kata "sebagian" menunjukkan bahwa pembicara juga menggunakan sebagian gajinya untuk hal-hal lain; 4) A mengatakan, "Ayo berangkat sekarang!", lalu B menjawab, "Tapi Saya belum sarapan". Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa B tidak bisa berangkat sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H