Mohon tunggu...
Yuli Rahmawati
Yuli Rahmawati Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Universitas Indraprasta PGRI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indische Partij 1912

25 Desember 2024   18:56 Diperbarui: 25 Desember 2024   18:56 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Organisasi ini didirikan oleh orang-orang keturunan Indo-Belanda seperti EFE, DD, JG.Van Ham dan JR. Agerbeek. Kemudian Ernest Eugene Francois (EFE) Douwes Dekker mengambil prakarsa mendirikan partai politik untuk golongan Indo dan bercita-cita memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ia mengajak Suwardi Suryaningrat dan Cipto Mangunkusumo untuk mendirikan Indische Partij pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung. Organisasi ini pada mulanya disebut juga Partai Hindia. Tuntutan utamanya adalah penghapusan kolonialisme yang mengeksploitasi rakyat dan Hindia Belanda. Indische Partij memiliki semboyan Hindia untuk Hindia, arti dari semboyan ini  adalah Hindia untuk orang Hindia bukan untuk orang Belanda. Dari tuntutannya kita tahu bahwa pergerakan ini bercorak organisasi politik. Hindia adalah sebutan untuk Indonesia pada masa penjajahan Belanda.

Keanggotaan Indische Partij terbuka untuk semua golongan, mereka dipadukan dengan semangat kesatuan bangsa melalui penanaman semangat nasionalisme Indonesia. Dengan cita-cita mencapai Indonesia merdeka, Indische Partij merupakan organisasi politik pertama di Indonesia. Perkembangan yang sangat cepat dan pernyataan-pernyataannya yang mengkritik Belanda menyebabkan tokoh-tokoh Indischer Partij mulai diawasi dan dicurigai oleh Belanda sehingga pemerintah menolak ketika pengurusnya mengajukan permohonan untuk memperoleh badan hukum. Salah satu pernyataan yang mengkritik Belanda adalah tulisan Suwardi Suryaningrat yang berjudul Als Ik eens Nederlander Was (Seandainya saya seorang Belanda), tulisan yang dimuat dalam surat kabar de Express itu berisi kritikan terhadap Belanda ketika bermaksud mencari dana untuk merayakan peringatan 100 tahun kemerdekaan negeri Belanda lepas dari penjajahan Perancis tahun 1814. Akibat tulisan itu ketiga pemimpin Indische Partij ditangkap dan dihukum dan dibuang ke negeri Belanda. Setelah selesai menjalani hukuman dan kembali ke tanah air mereka aktif kembali dan mendirikan National Indische Partij pada tahun 1919. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun