[caption id="attachment_102" align="alignleft" width="200" caption="foto tabloidnova.com"][/caption] Wanita oh wanita, banyak pria yang sering mengeluh tentang wanita. “Wanita memang sulit untuk dipahami!!!” yah begitulah sekiranya. Benarkah begitu adanya? Apa sih yang membuat wanita sulit dipahami dimata pria? Inilah sedikit ulasan yang tidak penting dari seorang gadis yang ingin belajar menjadi wanita. Wanita mampu menangis dalam tawanya, wanita juga mampu tertawa dalam tangisnya. Saat wanita berkata “aku baik-baik saja” padahal kenyataannya hati wanita hancur berkeping-keping. Mereka sedikit kesulitan mengungkapkan isi hatinya, lukanya, bahkan semua yang membuatnya luka. Jikapun mereka bisa mengungkapnya, aku yakin mereka tidak mampu mengungkap semuanya, selalu ada yang disisakan untuk diungkapkan. Karena dalam kondisi seperti itupun wanita masih memikirkan perasaan prianya. Mereka tidak ingin prianya sedih dan ragu meskipun disaat bersamaan hatinya sudah hancur lebur. Bagai kapas yang beterbangan yang sulit untuk disatukan kembali dalam sebuah hati yang utuh. Mungkin itulah yang membuat pria berkata wanita sulit dipahami. Setegar dan sekuat apapun wanita, dia pasti menangis. Entah dengan atau tanpa aliran air mata. Dalam setetes airmatanya ada sejuta kata sarat makna yang tak mampu diucap. Dalam belai kasihnya menyamudra cinta, dalam senyumnya ada kesejukan sang mentari pagi. Dalam tatapannya ada keteduhan rembulan. “Wanita punya kekuatan utk dpt melahirkan. mengeluarkan bayi dari rahimnya. punya kesabaran dlm merawat kluarga. Perasaan peka & kasih sayang!” kata Purwanti Purwo. Wahai para pria! wanita adalah makhluk Tuhan penuh makna! jangan pernah sakiti wanita, karena wanita diciptakan bukan untuk disakiti. “Wanita diciptakan bukanlah dari kepala untuk dijadikan pemimpin, wanita tidak diciptakan dari kaki untuk dijadikan sebagai alas. Tapi wanita diciptakan dari tulang rusuk, untuk dijadikan pendamping, yang dekat dengan lengan untuk dilindungi dan dekat dihati untuk dicintai. salam kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H