Saya mengikuti UKG tahun lalu (Juni:2015) tanpa persiapan apa-apa. Bukan hanya saya saja, ternyata beberapa rekan guru satu sekolah saya pun tidak mempersiapkan secara khusus. Kami hanya diminta sekolah untuk mengikuti UKG pada tanggal sekian, di tempat A misalnya. Dalam obrolan santai menjelang keikutsertaan tes UKG, saya dan beberapa teman sempat saling bertanya. Apa sih UKG itu? untuk apa UKG itu?, lalu karena sebagian besar guru bahkan yang senior pun menjawab santai, Ya itu untuk pemetaan aja sejauh mana kompetensi guru di indonesia. itu program dari mendikbud Anies Baswedan.
Yasudah, saya "bertempur" tanpa senjata alias tidak ada sama sekali mencari soal-soal di internet mengenai latihan soal UKG Guru, maupun membeli buku latihan soal UKG. Sampailah saya di tempat tes yakni di SMAN 26 Tebet, Jakarta Selatan. Pengerjaan soal UKG tidak berbentuk kertas, tetapi sudah computerized. Peserta UKG memasukkan username dan password di komputer yang tersedia. Setelah itu munculah soal yang harus diselesaikan peserta UKG (Guru). Waduh, jujur saja banyak soal yang tidak bisa saya kerjakakan terutama yang berkaitan dengan matematika dan IPA. Saya kan guru Bahasa Inggris dan IPS, jadi tidak begitu paham dengan pelajaran tersebut. hehe:)
Jadi, tes ini mengingatkan saya tentang UN (Ujian nasional). dimana siswa "dikerjai" pemerintah untuk mengisi soal-soal yang mungkin nanti dalam kehidupan nyata tidak ada hubungan sama sekali dengan kesuksesan si anak tersebut. hehe..:) . Lalu, dengan UKG ini guru "dikerjai" pemerintah untuk ikut "merasakan" bagaimana menderitanya murid menyelesaikan rentetan pertanyaan.Â
Wong aku guru ips, yo sehari-hari mengajar ips..lah ini disuruh ngerjain matematika. piye jal? (sebuah monolog dengan diri sendiri). Analogi tersebut sama juga jika seorang atlet hebat disuruh mengerjakan soal-soal yang tidak ada kaitannya dengan dunia kesehariannya. Atlet renang disuruh ngitung luas keliling lingkaran? kolam renang aja segi empat bukan bulat. :)
Ternyata perolehan nilai yang sangat baik kebanyakan diperoleh oleh guru bidang study math, science, dan TIK. Ah, saya jadi malu sendiri.."raport merah" saya banyak sekali di UKG ini. Jika saja tahu infonya dengan rinci maksud dan tujuan serta penghargaan apa jika mendapat nilai UKG tinggi, pasti saya kan semangat menyiapakan tes dan mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Maaf mungkin saya masih "butuh" pemacu semangat dalam mencapai sesuatu.Â
Kelompok Kompetensi UKG
Kelompok kompetensi yang ada dalam soal ujian UKG adalah sebagai berikut.Â
1. KK-A: Bahasa Indonesia
2. KK-B: Matematika
3. KK-C: Matematika
4. KK-D: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)