Mohon tunggu...
Yuli Puspita Sari
Yuli Puspita Sari Mohon Tunggu... Guru - Suka jalan-jalan, Suka nulis kalau lagi rajin.

| IG: @yulipuspita06

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bikin Pasport

15 Oktober 2012   14:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:49 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mau sedikit sharing nih pengalaman aku waktu bikin pasport. waktu itu aku diajakin sama temenku untuk apply beasiswa short course ke India. nah dari situlah aku maksain untuk apply paspor. pertamanya aku nyobain apply via online. aku pergi ke web imigrasinya http://www.imigrasi.go.id. semua persyaratan sudah aku scan dalam bentuk jpg. eh tapi ternyata pengajuan aplikasi by online-ku gagal terus:-(. entah kenapa? mungkin saking banyaknya orang yang gak mau repot capek-capek datang ke kantor imigrasinya kali ya. Karena itulah, mau gak mau aku harus pergi langsung ke kantor imigrasinya. kebetulan aku tinggal di jakarta selatan, jadi aku pilih Kanim (kantor Imigrasi) sesuai dengan wilayah tinggalku.

pagi-pagi sebelum ke kantor aku sempetin ke Kanim jaksel dulu. aku udah niat mau ngurusin sendiri. gak mau pake calo...mahal booo...calo bisa kena 700rb an (aku apply nya september 2012), udah gitu tetep aja kita mesti dateng yee kan mesti foto dan tanda tangan juga^^. berikut adalah persyaratan yang harus di siapkan sebelum kita apply paspor:

1. KTP, Akta/Ijazah/surat nikah (di fotocopy dalam kertas A4 tidak dipotong)

2. Kartu Keluarga ( asli dan fotocopy)

3. Surat sponsor (keterangan dari tempat bekerja)

semua dokumen ASLI harap dibawa dan juga COPY an nya. karna pada saat disana oleh petugasnya di cek juga dokumen yang aslinya. sampe kanim itu sekitar pukul 08.30 pagi. aku celingukan saja kemana nih pertamanya.nanya deh ke satpam nya, akhirnya dikasih tau ruangannya di lantai 2. woooww kaget juga udah ruamee orang sekali..antrian sudah banyak. di lantai dua ini ada beberapa bagian. yang pertama bagian untuk penyerahan berkas, yang kedua adalah ruang tunggu untuk foto, sidik jari dan wawancara. dan yang ketiga adalah tempat nunggu pembayaran pasport.

ruangan di kanim bagus juga:) seperti di Bank aja. petugasnya juga masih pada muda (bag.penyerahan berkas) nyamannya jangan ditanya? AC nya keras dingin kok :) setelah mengambil nomor antrian (prosedurnya persis sama seperti di Bank). aku disuruh beli map warna kuning, itu dijual dikoperasi yang ada di pojok ruangan itu (harganya 5000) mahall boo, malah kata temenku yang dibandung disana di jualnya 10.000 :D.

habis itu, tinggal nunggu dipanggil sesuai dengan no.urutan yang udah di dapet. sebisa mungkin jangan meninggalkan ruangan ya, nanti kalo no.kita dipanggil dan orangnya ga ada kita dileawi dan itu akibatnya orang tersebut harus ambil no.baru lagi..huftt cape kan? so, mening nunggu aja..sambil ngadem dan cuci mata..hahaha banyak yang kinclong2 disana;). akhornya aku dapat giliran dipanggil. kalo ga salah no. ku 59. horeee :D Aku nunggu cuma 30 menit kok, secara kan line nya (petugasnya) banyak..aku masukin deh tuh si map kuning beserta persyaratannya (plus ASLI nya), oia, sebelumnya aku ngisi dlu formulir pendaftaran dan biodata semacam itu ya untuk pengajuan paspor kita. Gak sampe lima menit kayana, abis itu petugasnya ngasih tau aku untuk dateng lagi 4 hari kemudian untuk foto, sidik jari dan wawancara. aku dikasih selembar kertas yang isinya syarat2 dan keterangan untuk foto. selesai deh di hari pertama.

tunggu lanjutannya ya:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun